
Pantau - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Whisnu Hermawan menyatakan akses air bersih bagi warga terdampak bencana di Sumatera Utara mulai berangsur pulih dengan pemenuhan kebutuhan dasar menjadi prioritas utama penanganan pascabencana.
Whisnu Hermawan menegaskan upaya pemulihan dilakukan secara berkelanjutan melalui penyaluran logistik, peralatan bangunan, serta perlengkapan kebersihan yang menjangkau seluruh wilayah terdampak, termasuk daerah yang sempat terisolasi.
Ia menyampaikan kehadiran Polri menjadi bagian dari upaya negara dalam mempercepat pemulihan kondisi masyarakat pascabencana.
Whisnu Hermawan menjelaskan kebutuhan air bersih warga secara umum telah mulai pulih meskipun distribusi tetap dilakukan secara konsisten.
Sebanyak 35 tangki air bersih telah didistribusikan ke Kabupaten Langkat, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Tengah.
Pengolahan air bersih dilakukan menggunakan fasilitas water treatment milik Brimobda Sumut yang beroperasi di wilayah Tapanuli Tengah.
Untuk solusi jangka menengah dan panjang, pemerintah telah membangun 18 unit sumur bor yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Langkat.
Selain itu, empat unit MCK dibangun di Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan, guna mendukung sanitasi dan menjaga kesehatan lingkungan masyarakat.
Kapolda Sumatera Utara menyebut penataan drainase terus dilakukan untuk mencegah potensi bencana susulan sekaligus menjaga kondisi lingkungan tetap sehat.
Rehabilitasi infrastruktur pascabencana juga terus digenjot oleh pemerintah dengan fokus pada pembersihan permukiman warga dan perbaikan fasilitas umum.
Sebanyak 15 unit hunian sementara dibangun di Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, untuk menampung warga terdampak.
Pemerintah turut melakukan perbaikan jalan dan jembatan guna meningkatkan akses transportasi serta memperlancar distribusi bantuan dan aktivitas masyarakat.
- Penulis :
- Aditya Yohan








