Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kerja Sama dengan Norwegia, Indonesia Tambah Stok Karbon 34.478 Ton CO₂ Lewat Program FOLU

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Kerja Sama dengan Norwegia, Indonesia Tambah Stok Karbon 34.478 Ton CO₂ Lewat Program FOLU
Foto: (Sumber: Ketua Harian 2 Operational Management Office FOLU Net Sink 2030 Dida Mighfar Ridha (kiri) dan Project Director FOLU Norway's Contribution tahap kesatu (FOLU NC-1) Agus Justianto saat ditemui di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (23/12/2025). ANTARA/Anita Permata Dewi.)

Pantau - Pemerintah Indonesia berhasil meningkatkan stok karbon sebesar 34.478 ton CO₂ melalui kerja sama internasional dengan Norwegia dalam tahap pertama program FOLU Norway's Contribution (FOLU NC-1), yang mendukung pencapaian target FOLU Net Sink 2030 di sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Project Director FOLU NC-1, Agus Justianto, menyampaikan bahwa hingga November 2025, program ini telah melibatkan penanaman sebanyak 7.248.743 bibit tanaman di lahan seluas 17.436,18 hektare, yang menghasilkan peningkatan stok karbon setara 34.478,88 ton CO₂ equivalen.

Kerja sama ini dijalankan melalui skema REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus) sebagai bagian dari kesepakatan internasional pengurangan emisi.

"Norwegia ini memberikan dana kompensasi ya. Jadi, dari kesepakatan internasional itu ada yang disebut dengan skema REDD+," jelas Agus.

Kompensasi Hingga 1 Miliar Dolar AS dan Penyaluran Bertahap

Program FOLU Net Sink 2030 merupakan strategi jangka panjang Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih (net zero emission) di sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030.

Skema kerja sama ini bersifat berbasis hasil, dengan total komitmen dana kompensasi dari Norwegia sebesar 1 miliar dolar AS.

Hingga saat ini, Norwegia telah menyalurkan dana sebesar 216 juta dolar AS, yang dikelola melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) untuk menjamin transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas penggunaan dana.

Penyaluran dana dilakukan dalam beberapa tahap:

Tahap 1: 56 juta dolar AS untuk capaian emisi 2016–2017

Tahap 2 dan 3: 100 juta dolar AS untuk capaian 2017–2019

Tahap 4: 60 juta dolar AS

Tahap 5: Masih dalam proses pengkajian dan negosiasi

"Tahap berikutnya masih dikaji dan dinegosiasikan. Kita akan menggunakan capaian pengurangan emisi kita, kinerja kita, untuk mendapatkan kompensasi dari Norwegia," ujar Agus.

Kerja sama ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat diplomasi lingkungan dan aksi nyata pengendalian perubahan iklim berbasis hasil.

Penulis :
Gerry Eka