
Pantau.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) kompak mendorong pihak kepolisian khususnya Bareskrim Polri untuk segera menangani permasalahan banyaknya tindak kejahatan siber termasuk hoax yang semakin marak terjadi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum BPN, Indra menyebut pihak kepolisian harus cepat dan tanggap menyelesaikan permasalahan tindak kejahatan siber. Terlebih, hal itu telah dialami oleh salah satu anggotanya yakni Ferdinand Hutahaean yang akun media sosialnya telah diretas.
Baca juga: Perang Foto Tak Senonoh Politisi PD dan Waketum Gerinda di Twitter
"Tolong segera kepolisian menindaklanjuti segera agar tidak ada salah prasangka terhadap kasus peretasan akun Ferdinand. Tapi sebenarnya siapa yang dirugikan, yang dirugikan Prabowo-Sandi dan BPN. Korbanya kami," ucap Indra di diskusi bertema 'Musim Retas Jelang Pemilu' di d'Consulate Resto & Lounge, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2019).
Dengan adanya peretasan itu, lanjut Indra, jika tak ada penyelesain nantinya masyarakat luas akan berprasangka buruk kepada kubu lawan yang dianggap sebagai pelaku dari tindak kejahatan itu.
"Kemungkinan bisa jadi kompetitor kita di Pilpres 2019, tapi bisa juga pihak ketiga dan seolah-olah mengarahkan bahwa kasus Ferdinand playing victim," kata Indra.
Terpisah, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong mengatakan pihaknya juga ikut mendorong Bareskrim Polri untuk segera mungkin mengusut dan menuntaskan kasus pertetasan yang dialami oleh tim kemenangan BPN.
"Kita mendorong penegakan hukum supaya semuanya jelas tidak ada saling menuduh pelakunya siapa motifnya apa supaya kita telusuri lebih jauh kita dorong polisi untuk segera mengusut kasus ini," kata Usman.
Baca juga: KPU Siap Gandeng BSSN Amankan Serangan Siber Jelang Pemilu 2019
Sehingga, Usman berharap nantinya polisi berhasil mengungkap dalang dibalik peretasan itu sebelum pencoblosan pada 17 April 2019, mendatang.
"Kita terus dorong kasus itu dipercepat sebelum pemilu 2019. Saya kira kompak karena itu soal demokrasi itu yang dirugikan dan penyerangaraan pemilu," singkat Usman.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi