
Pantau.com - Survei Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) mencatat jumlah masyarakat Indonesia yang takut pada penangkapan semena-mena oleh aparat hukum meningkat cukup signifikan.
Direktur SMRC, Sirojudin Abbas mengatakan meski tidak mayoritas, namun kenaikkan yang terjadi cukup signifikan jika dibandingkan tahun 2014.
"Warga takut atas penangkapan semena-mena oleh aparat hukum. Sangat besar warga saat ini 38 persen yang menjadi takut kesewenang-wenangan aparat penegak hukum. Cukup besar trennya dari 24 pada 2014 menjadi 38 persen," ujarnya dalam diskusi yang digelar di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 16 Juni 2019.
Baca juga: Survei SMRC: Pemerintahan Soeharto Diktator, Jokowi Demokratis
Menurutnya, hal tersebut menandakan masyarakat menjadi lebih takut pada penangkapan semena-mena oleh aparat penegak hukum.
"Rakyat kita yang menilai, sekarang menjadi lebih takut semena-mena aparat penegak hukum," katanya.
Sebelumnya, pihaknya juga mengungkapkan terjadi trend membesar atas penilaian bahwa warga negara tidak bebas atau takut berorganisasi, berbicara politik, menjalankan keyakinan agama, kesewenang-wenangan aparat penegak hukum dan kebebasan media masa.
Baca juga: SMRC: Keyakinan Masyarakat Indonesia ke Arah yang Benar Turun 7 Persen
"Semakin membatasi ruang gerak mereka," katanya.
Ia menambahkan, secara umum masyarakat merasa masih ada kebebasan namun ada indikasi bahwa demokrasi terutama kebebasan masyarakat mengalami penurunan signifikan pasca peristiwa 21-22 Mei.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi