Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Fahri Hamzah Ikut Angkat Bicara Soal Tarik Ulur Partai Koalisi

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Fahri Hamzah Ikut Angkat Bicara Soal Tarik Ulur Partai Koalisi

Pantau.com - Partai politik yang ingin bergabung dalam koalisi pemerintahan masih tampak terlihat taril ulur. Hal itu pula seperti apa yang ditunjukan setidaknya dua partai yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai tarik ulurnya partai politik memutuskan bergabung dalam koalisi pemerintahan itu terjadi lantaran baik parpol yang ingin bergabung dan koalisi pemerintah sama-sama tidak mengerti apa itu konsep oposisi, apa itu koalisi dalam negara yang menganut sistem presidensil.

Baca juga: Sindir PAN Soal Koalisi, PDIP: Datang Saja, Jangan Nunggu Dilamar!

"Nggak ada yang ngerti tentang ini makanya bingung," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/7/2019).

Menurut Fahri dalam sistem presidensil rakyat diharuskan memilih eksekutif yakni presiden dan memilih legislatif yakni anggota DPR. Ia mengatakan, bahwa rakyat memilih presiden untuk menjalankan peran eskekutif saja kemudian rakyat memilih legislatif untuk menjalankan peran oposisi.

"Nah ini poin-poin yang menurut saya mereka itu gak paham sehingga menjadi oposisi mau jadi bagian koalisi itu bingung bagaimana meletakkan diri dalam kontelasi sistem presidensil saya kira ini yang menciptakan kebingungannya," ungkapnya.

Lebih lanjut, menurut Fahri akibat ketidaktahuan ini misalnya PAN bergabung ke pemerintahan lalu ada satu atau dua kadernya diambil menjadi menteri hal itu akan juga berdampak kepada Fraksi PAN di DPR RI. Menurutnya, akibat diberi kursi menteri, PAN di DPR akan tidak menjalankan fungsi sebagai mana mestinya yakni menjadi oposisi.

"Ya saya mohon maaaf ya misalnya kayak waktu itu ada partai misalnya satu menteri akhirnya jadi mingkem semua di DPR gak boleh ngomong. Apa gunanya. Emang bisa dapat apa. Katakan lah kayak Gerindra sekarang mau dapat menteri apa sih terus itu kemudian menjadi hebat apa enggak ada," tuturnya.

Baca juga: Singgung Peran Oposisi, Mardani Ambil Analogi Cicak vs Buaya

"Jadi udahlah final aja kalau dalam konstelasi ini, di satu sisi Pak Jokowi dan kawan-kawan mantaplah jadi eksekutif gausah lah mikirin DPR dan gausah memikirkan akan membuat DPR itu suruh diem gitu dengan cara ditarik beberapa orang jadi menteri, ga usah, itu salah konsepsi," sambungnya.

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi