Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jumlah ODP Virus Korona di Pasaman Barat Bertambah

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Jumlah ODP Virus Korona di Pasaman Barat Bertambah

Pantau.com - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah .

"Hingga Sabtu 28 Maret 2020 malam ini jumlah ODP sudah mencapai 13 orang. Semuanya merupakan pelaku perjalanan dan terus dipantau perkembangan kesehatannya," kata Juru Bicara Satuan Tugas COVID-19 Pasaman Barat, Gina Alecia di Simpang Empat.

Ia mengatakan jumlah ODP terus mengalami peningkatkan dibandingkan hari sebelumnya yakni 12 orang. "Namun saya tegaskan belum ada yang Pasien Dalam Pantauan (PDP) atau suspect," tegasnya.

Baca juga: Kota Padang Resmi Menetapkan KLB COVID-19 Pasca Seorang Warga Positif

Pihaknya juga sangat mengkhawatirkan melihat lalu-lintas masyarakat, perantau atau mahasiswa yang masuk ke Pasaman Barat.

"Diharapkan warga yang pulang kampung bisa melapor dan melakukan cek kesehatan serta monitoring mandiri di rumah selama 14 hari. Jika demam segera melapor ke tenaga kesehatan," ujarnya.

Sementara itu Koordinator Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pasaman Barat, Edi Busti menambahkan pihaknya mencatat hingga saat ini sekitar 1.000 orang yang masuk ke Pasaman Barat dari luar daerah.

"Jumlah warga dari luar daerah yang masuk terus meningkat dan semua SOP sudah dituntaskan dan penambahan personil di pos perbatasan terus kita lakukan," ujarnya.

Baca juga: Ini Penyebab Utama Melonjaknya Kasus Positif COVID-19 di Tanah Air

Untuk pengawasan di perbatasan pihaknya lebih mengutamakan dan perketat pengawasan di Posko Batang Timah Kecamatan Kinali karena lalu lintas orang lebih banyak dan itu pintu masuk dari banyak daerah.

Sedangkan untuk di dua posko lainnya di Ranah Batahan dan Kecamatan Talamau tetap dilakukan peningkatan pengawasan terhadap orang masuk. "Petugas tambahan pun telah dikerahkan dan lokasi titik posko diperbatasan merupakan sebagai pintu masuk dan aktif selama 24 jam," katanya.

Setiap kendaraan dihentikan dan semuanya diperiksa suhu tubuhnya. Warga yang diperiksa suhu tubuhnya mencapai 38 derjat petugas mencatat alamat dan nomor telephonenya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta