
Pantau.com - Ketua Bidang Tim Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan Demokrat dipastikan enggan bergabung dengan Gerindra apabila koalisi pengusung Prabowo Subianto berada di bawah komando Habib Rizieq Shihab.
"Tadinya bersama-sama kita ingin bersama Pak Prabowo, ini kita agak injak rem nih. Kalau citranya jadi subordinat atau di bawah komando Habib Rizieq kita tak akan terima (koalisi) itu, kita akan mengurungkan niat untuk bergabung," ujar Ferdinand di DPP Demokrat, Jalan Proklamasi No 41, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).
Baca juga: Kata SBY Soal Ajakan Koalisi Gerindra
Padahal kata Ferdinand, Gerindra adalah partai yang belakangan ini memiliki hubungan intens bersama Demokrat dibanding partai-partai lainnya. Setelah sekian lama melakukan pendekatan politik, tapi sayangnya hasil pembicaraan pada saat Umrah bersama Prabowo, Rizieq, Amien Rais, berhasil menggoyahkan keputusan Demokrat.
"Tetapi kejadian di Mekkah itu mempengaruhi posisi politik kita. Kecuali Pak Prabowo menjelaskan bahwa koalisi ini tidak di bawah komando Habib Rizieq ya kita akan kembali menjalin komunikasi intens lagi," ujarnya.
"Karena penting bagi kita, Habib Rizieq kita tempatkan posisi sebagai ulama sebagai pembimbing, penasehat ayo gitu," sambungnya.
Baca juga: SBY Berharap Pemerintah Sering Bantu Rakyat, Seperti BLT pada Zamannya
Ia melanjutkan, karena hal itu pulalah Demokrat mulai mencoba peruntungan baru dengan memantapkan hati akan mewujudkan koalisi Nusantara atau koalisi kerakyatan.
"Makanya kemarin setelah itu terjadi Partai Demokrat membangun sikap, kita akan serius membangun poros nusantara. Yaudah sekarang kita bantu-bantu rakyat dulu lah, supaya rakyat liat yang bantu dan yang peduli mereka siapa," katanya.
- Penulis :
- Adryan N