
Pantau.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan dengan meninggalnya pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) KH Abdullah Syukri membuat Indonesia kembali kehilangan tokoh pendidikan dan pembina umat.
"Indonesia kehilangan tokoh pendidikan dan sosok yang sangat konsisten membina umat," kata Menag dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Pimpinan Pondok Gontor Wafat, Ini Rekam Jejak KH Abdullah Syukri Zarkasyi
Ia mengatakan KH Syukri merupakan teladan dan almarhum meninggalkan warisan, yaitu para santri Gontor yang saat ini banyak berkiprah dalam berbagai bidang. Mereka adalah generasi penerus yang diharapkan dapat meneruskan nilai perjuangan almarhum.
Menag berhalangan hadir dalam pemakaman almarhum. Namun, Menag sudah meminta Kakanwil Kemenag Jawa Timur untuk bisa hadir mewakilinya.
"Legacy almarhum sangat banyak. Alumni Gontor yang berkhidmah di berbagai bidang adalah bukti nyata keberhasilan perjuangannya. Saya berharap generasi muda bisa belajar dari kearifan dan keistiqamahan beliau," kata Menag.
Baca juga: Fachrul Razi: Pesantren adalah Entitas Rentan Penyebaran COVID-19
KH Syukri meninggal pada Rabu (21/10) pukul 15.50 WIB di Gontor, Ponorogo. Menag Fachrul menyampaikan duka mendalam dan belasungkawa. "Rasa duka ini makin dalam seiring wafatnya sejumlah tokoh dan pengasuh pesantren dalam beberapa bulan terakhir ini," ungkap Menag.
KH Abdullah Syukri Zarkasyi merupakan putra pertama dari KH Imam Zarkasyi, salah satu trimurti pendiri Pondok Modern Gontor. Lahir di lingkungan pesantren yang memiliki kultur pendidikan kuat, KH Abdullah Syukri Zarkasyi dikenal sebagai sosok yang kutu buku.
- Penulis :
- Noor Pratiwi