Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Terungkap! Indonesia Juga Punya Varian Lokal COVID-19, B14662 dan B1470

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Terungkap! Indonesia Juga Punya Varian Lokal COVID-19, B14662 dan B1470

Pantau.com - Varian virus corona yang ramai menjadi perbincangan belakangan ini adalah varian berasal dari India, Inggris, hingga Afrika Selatan. Namun ternyata, Indonesia diam-diam juga memiliki varian lokal COVID-19.

Peneliti genomik molekuler dan anggota Konsorsium COVID-19 Henomics UK Riza Putranto menjelaskan, empat varian lokal Indonesia telah muncuk sejak April dan Desember 2020. Riza menjelaskan, mengapa varian lokal RI dinamakan karena varian ini tidak ditemukan ditempat lain.

Baca juga: Guru SD di Sultra Meninggal Usai 5 Hari Divaksin COVID-19, Mulut Keluarkan Busa

"Biasanya tingkat kemunculan varian yang tinggi itu berada di daerah endemiknya. Jadi ada empat varian, dan dua varian sepertinya sebentar lagi musnah. Dua varian itu adalah B14662 dan B1470," kata Riza dalam diskusi virtual bersama Kawalcovid19, dikutip Selasa (25/5/2021).

Ia mengatakan, B1470 diidentifikasi di Indonesia sejak 9 April 2020. Namun varian lokal itu prevalensinya berkisar antara 16 hingga 40 persen hingga saat ini.

"Kemudian B14662 itu muncul pada bulan Desember 2020 yang mulai menggeser B1470. Dan sekarang terbalik. Kalau di Indonesia total secara akumulatif varian itu dihitung, kita punya 48 persenan dari varian B14662."

Baca juga: Tukang Ojek Ini Tetap Narik Meski Positif COVID-19, Alasannya Bikin Terharu

Riza menjelaskan, varian lokal RI ditemukan di 15 negara lain namun tingkat prevalensinya rendah sekitar di bawah 0,5 dan 0,1 persen. B14662 dan B1470 disebut varian lokal Indonesia karena munculnya di RI dan secara karakteristiknya mutasinya tidak ditemukan di negara lain.

Riza mengatakan, jika varian lokal ditemukan di negara lain penyebabnya ada dua teori. Pertama, tersebar dari Indonesia ke negara lain dan kedua muncul secara random atau secara asak di negara lain dengan mutasi yang sama. "Tapi secara logika ilmiah kecil juga peluangnya. Virus di dua tempat jauh berbeda mutasinya 100 persen sama itu tidak mungkin," tutur Riza.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi