Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Kala Wamenhan Keseleo Lidah Sebut Pemerintahan Jokowi-Gibran, Komisi I DPR Tertawa

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Kala Wamenhan Keseleo Lidah Sebut Pemerintahan Jokowi-Gibran, Komisi I DPR Tertawa
Foto: Rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Kemenhan.

Pantau - Dalam rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Kemenhan, Kemenkeu, dan Panglima TNI, terdapat momen menarik saat Wamenhan Muhammad Herindra salah sebut nama pemerintahan mendatang.

Awalnya, Herindra sedang menjawab pertanyaan anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin, yang meminta penjelasan mengenai pengalihan anggaran sebesar 105 juta dolar AS untuk pembelian kapal Frigate European Multi-Mission (FREMM) dari Italia. 

Herindra menjelaskan, anggaran tersebut sudah dialihkan untuk membeli dua kapal FREMM yang masing-masing berharga 300 juta dolar AS, sehingga totalnya menjadi 600 juta dolar AS.

“Jadi anggaran yang 105 juta dolar, sekarang sudah dialihkan untuk pembelian kapal FREMM, itu 2 buah, yang harganya 1 buahnya 300 juta dolar,” kata Herindra, Kamis (6/6/2024).

"Jadi waktu itu karena masih ada kekurangan anggaran, jadi anggaran untuk ini kita alihkan ke pembelian FREMM baru dari Italia. Itu harganya 600 juta dolar satunya. Karena sudah perlengkapan dan sangat modern," lanjutnya.

Kemudian, saat menjelaskan bahwa pembelian alutsista akan menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan mendatang, Herindra terselip lidah dan menyebut ‘pemerintahan Jokowi-Gibran’, alih-alih ‘Prabowo-Gibran’.

"Kemudian bagaimana yang nanti ini? Untuk yang anggaran untuk perbaikan yang baru ini, Pak Menhan sudah bicara nanti akan dukung pada pemerintahan Jokowi-Gibran berikutnya. Pasti itu," ucapnya, yang langsung disambut riuh tawa anggota Komisi I DPR.

Herindra yang menyadari kesalahannya, kemudian cepat-cepat meralatnya sambil tertawa. 

"Sori, Prabowo-Gibran, hahaha. Prabowo-Gibran. Saking semangatnya ini. Prabowo-Gibran. Jadi Angkatan Laut enggak usah khawatir, bahwa nanti akan didukung pada Renstra berikutnya. Tadi saking semangatnya Bu," ujarnya kepada pemimpin rapat, Meutya Hafid.

Menanggapi kekeliruan Herindra, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid turut berkelakar bahwa tidak ada maksud lain dari pernyataan Herindra mengenai pemerintahan Jokowi-Gibran.

"Tolong yang di atas media jangan dibesar-besarkan. Itu hanya faktor semangat," ujar Meutya mencoba meredam suasana.

Penulis :
Aditya Andreas