Pantau - Ramai di media sosial video mempelai pria dihajar oleh wali nikah usai ijab kabul di Ternate, Maluku Utara. Pemukulan tersebut dipicu karena pesan WhatsApp mempelai pria kepada mempelai wanita.
Petugas khutbah nikah bernama Sumarno Arsad mengatakanFT yang merupakan kakak dari mempelai wanita tersebut tersinggung melihat pesan yang dikirimkan mempelai pria yang dianggap kurang baik oleh keluarga wanita.
"Itu ada bahasa-bahasa yang tara (tidak) bagus, akhirnya bikin dia (mempelai wanita) punya saudara laki-laki marah," kata Sumarno, Selasa (18/6/2024).
Sumarno mengungkapkan isi pesan tersebut ada kaitannya dengan mempelai wanita yang tengah hamil enam bulan.
"Jadi dari insiden itu sampai selesai baru torang (kami) dapat tahu dia punya kronologis awalnya begitu," ungkap Sumarno.
Kemudian, Sumarno menuturkan mempelai wanita pun sempat pingsan berkali-kali karena perkelahian antara kakak dan mempelai pria.
"Jadi mempelai wanita ini sempat pingsan berulang kali. Terus karena sudah berkelahi, keluarga mempelai pria minta pulang, mereka minta pokoknya cerai," tutur Sumarno.
Warga yang datang pun turut memberi pengertian kepada keluarga mempelai pria karena masalah tersebut ada sangkut pautnya dengan pesan WhatsApp yang dikirim mempelai pria kepada mempelai wanita.
"Akhirnya dari pihak keluarga dari mempelai pria juga mungkin merasa bersalah karena motifnya dari isi chat ke mempelai wanita, akhirnya baku atur dan lanjutkan prosesi nikah," ujar Sumarno.
Selanjutnya, Sumarno menyebutkan acara tersebut kembali dilanjut setelah suasana kondusif. Tetapi, mempelai wanita kembali pingsang berkali-kali.
"Prosesi nikah dengan pegang ubun-ubun, setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan doa, selesai. Tapi si mempelai wanita ini kembali pingsan, terus ada haji (tetua) tiup air, (mempelai wanita) sadar, habis itu pingsan lagi, sadar, pembacaan doa selesai, pingsan lagi," ucap Sumarno.
Karena mempelai wanita yang terus pingsan, mengingat mempelai wanita tengah hamil enam bulan. Pihak keluarga pun membawa mempelai wanita ke rumah sakit.
"Langsung ibu dari mempelai pria ini minta bawa anak itu di rumah sakit. Nah, dari situ saya pikir orang tua mempelai pria ini mungkin khawatir, jangan sampai janin yang dikandung ini kenapa-kenapa," kata Sumarno.
"Karena sebentar mereka punya cucu ini, akhirnya mempelai laki-laki gendong istrinya dan bawa ke rumah sakit. Alhamdulillah, masalah selesai," tambah Sumarno.
Kasus penganiayaan wali nikah terhadap mempelai pria tersebut pun berakhir dengan damai setelah keluarga dua belah pihak menyelesaikan secara kekeluargaan.
Diketahui, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Kamis (13/6) sekitar pukul 22.00 WIT di rumah mempelai wanita di Dufa-dufa, Ternate Utara, Ternate, Maluku Utara.
Pasangan yang menikah diketahui berinisia RI dan NT. Pada video yang beredar terlihat awalnya berjalan normal. Mempelai pria RI dan kakak mempelai wanita FT saling duduk berhadapan.
Keduanya saling menekan jari yang ditutup dengan selembar kain berwarna putih dan proses akan nikah pun dimulai dengan disaksikan penghulu serta kedua keluarga mempelai hingga tamu undangan.
"Saya menikahkan engkau dengan adikku yang bernama (menyebut nama mempelai wanita) dengan mas kawin sebuah cincin emas seberat 2 gram," ucap kakak mempelai wanita.
"Saya terima nikahnya dengan maharnya tersebut," balas mempelai pria.
Namun, setelah akan nikah berlangsung, kakak mempelai wanita langsung memukul mempelai pria yang mengakibatkan situasi menjadi kacau. Mempelai Pria tampak akan membalas pukulan tersebut namun tamu yang hadir berusaha memisahkan dan menenangkan keduanya.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun
- Editor :
- Fithrotul Uyun