Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Partai Buruh Batalkan Gelar Aksi Demo Hari Ini di Gedung KPU dan DPR

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Partai Buruh Batalkan Gelar Aksi Demo Hari Ini di Gedung KPU dan DPR
Foto: Massa aksi menolak pengesahan RUU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Kamis (22/8/2024). (foto: Aditya Andreas/pantau.com)

Pantau - Partai Buruh memutuskan untuk menunda aksi penolakan pengesahan Revisi Undang-Undang Pilkada yang semula dijadwalkan berlangsung pada Jumat (23/8/2024). 

Ketua Bidang Infokom dan Propaganda Partai Buruh, Kahar S. Cahyono menyatakan, perubahan rencana tersebut disebabkan oleh perkembangan terbaru terkait pembahasan RUU tersebut.

Menurut Kahar, awalnya aksi tersebut direncanakan digelar di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Namun, pada Kamis (22/8/2024), arahan baru diberikan agar aksi dipindahkan ke Gedung DPR. 

"Kemarin sore ada instruksi untuk mengalihkan aksi dari KPU ke DPR," ujar Kahar saat dihubungi pada Jumat (23/8/2024) pagi.

Namun, aksi di Gedung DPR yang sedianya digelar pada hari ini juga akhirnya ditunda. Penundaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika yang terjadi terkait RUU Pilkada.

Penundaan aksi ini terjadi setelah Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengumumkan bahwa DPR batal menggelar sidang paripurna pengesahan revisi UU Pilkada karena tidak tercapainya kuorum. 

Dasco juga menyatakan, waktu tidak cukup untuk menggelar sidang paripurna kembali, mengingat pendaftaran Pilkada 2024 akan dimulai pada 27 Agustus mendatang. Dengan demikian, syarat pencalonan Pilkada akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Tak lama setelah pengumuman dari DPR, KPU mengadakan konferensi pers dan menyatakan telah mengirimkan draft Peraturan KPU (PKPU) yang sesuai dengan putusan MK kepada DPR.

Pada hari sebelumnya, Kamis (22/8/2024), Partai Buruh bersama sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi di Gedung DPR. Aksi tersebut merupakan reaksi atas langkah pemerintah dan DPR yang dianggap mengabaikan putusan MK terkait perubahan syarat pencalonan kepala daerah dalam RUU Pilkada yang sedang dibahas.

Awalnya, demonstrasi berlangsung tertib dengan sejumlah orasi dari atas mobil komando. Namun, ketegangan meningkat ketika anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menemui massa aksi. Massa yang marah sempat berteriak dan melemparkan botol air mineral ke arah Habiburokhman.

Situasi semakin memanas pada sore hari ketika sejumlah demonstran berhasil menjebol pagar Gedung DPR. Tak hanya itu, massa juga sempat membakar dan merusak gerbang utama DPR, menyebabkan kericuhan yang lebih besar.

Penulis :
Aditya Andreas