Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Sempat Koma, Bocah SD Korban Bullying Kakak Kelas di Subang Meninggal Dunia

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

Sempat Koma, Bocah SD Korban Bullying Kakak Kelas di Subang Meninggal Dunia
Foto: Ilustrasi korban bullying.Sumber: Antara

Pantau - Seorang bocah kelas 3 SD di Subang, Jawa Barat (Jabar), korban bullying kakak kelasnya kini dilaporkan meninggal dunia. Korban yang berinisial ARO (9) ini sempat koma dan menjalani perawatan di RSUD Ciereng, namun akhirnya tetap tak tertolong.

"Hari ke-6, kondisinya memang tidak stabil, kritis, koma, dari sisi medis udah mati batang otak. (Senin) tadi meninggal jam 16.10 WIB," kata Wadirut Pelayanan Medik, Syamsu Riza, kepada wartawan, Senin (25/11/2024).

Pihak rumah sakit sudah melakukan upaya yang terbaik untuk menyelamatkan korban. Diagnosa awal terjadi pendarahan di otak, belum bisa dipastikan ada penyakit bawaan atau tidak tetapi belum diperiksa karena kondisi korban tidak stabil hanya tetap observasi. Korban ini sejak masuk rumah sakit juga sudah koma dan kondisinya terus menurun.

"Diagnosa awal terjadi pendarahan di otak, curiganya ke sana (benturan) kalo tidak ada kecurigaan lain. Enggak ada luka di perut. Dari awal datang sampai meninggal tidak ada perubahan, saat datang udah koma di IGD tidak sadarkan diri," jelasnya.

Baca juga: Gibran: Jangan Ada Lagi Bullying Murid dan Kriminalisasi Guru

Lebih lanjut, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara di Losang Indramayu untuk diautopsi. Dokter mendiagnosis korban mengalami pendarahan di otak atau mata batang otak.

"Kami akan melaksanakan autopsi di RS Bhayangkara Losarang. Kami sudah koordinasi dengan pihak dokter, kemungkinan pukul 21.00 akan dilaksanakan autopsi," ujar Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Gilang Friyana.

Adapun autopsi tersebut sebagai penyelidikan dalam mengungkap kematian korban, dan hasilnya akan menentukan penyabab korban kehilangan nyawanya, termasuk akan diketahui apakah karena ada sakit bawaan atau kekerasan pada tubuhnya.

"Penyebab belum ada, nanti kita lihat hasil autopsi penyebab kematiannya, makanya kami autopsi penyebab kematiannya seperti apa," katanya.

Bahkan untuk menyelidiki kasus bullying ini, polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi. Namun pelakunya masih terus didalami. "Sudah tiga orang diperiksa masih kita dalami. Belum ada (tersangka)," kata Gilang.

Baca juga: Kepala Sekolah SMP Depok Dimutasi Usai Kasus Bullying Siswa Berkebutuhan Khusus

Kepala Sekolah Dinonaktifkan

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Jayamukti, Blanakan, Subang, dinonaktifkan buntut kejadian perundungan (bullying) yang dilakukan kakak kelas kepada adik kelasnya.

"Kalau bully terjadi, kepala sekolah saya pecat atau anaknya pindah, dan hari ini saya buktikan, kepala sekolah saya nonaktifkan sampai pemberkasan pemeriksaan selesai," kata Pj Bupati Subang, Imran.

Diketahui, ARO awalnya sempat mengaku bahwa  sering dipukul kakak kelasnya saat di sekolah ataupun di tempat pengajian. Sebelum koma, ARO mengalami sakit kepala berat dan muntah-muntah hingga langsung tak sadarkan diri. Dari pengakuan ARO tersebut, keluarganya pun melapor ke pihak kepolisian. 

Baca juga: Karyawan Swasta di Tanah Abang jadi Korban Bully hingga Nyaris Buta

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris