
Pantau - Presiden Prabowo Subianto akan segera membentuk satuan tugas, atau satgas hilirisasi untuk membawahi proses pengolahan bahan mentah di dalam negeri. RI 1 lantas menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Hilirisasi.
"Kemarin di rapat Presiden memutuskan membentuk satgas. Dan secara kebetulan yang ditunjuk sebagai Ketua Satgas adalah Menteri ESDM," ujar Bahlil Lahadalia.
Bahlil mengatakan, Satgas Hilirisasi dibentuk guna melanjutkan peta jalan (roadmap) yang disusun untuk menarik investasi bagi 28 komoditas. Total nilai investasinya sekitar USD 615 miliar dari semua sektor, termasuk pertambangan dan mineral.
Baca juga: Tak Mau Lagi Impor Solar, Menteri Bahlil Terapkan Program B50 di 2026
Menurutnya, hilirisasi sangat penting dalam rangka mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas.
Bahlil menuturkan, tujuan dibentuknya Satgas Hilirisasi supaya seluruh proses perizinan terintegrasi dan cepat diselesaikan. Dia mencontohkan, proses penerbitan Rencana Kerja Anggaran dan Belanja (RKAB) pertambangan yang terlalu lama.
"Di Satgas ini, kita akan membuat se-flexibel mungkin dengan tetap tidak menabrak aturan agar mampu kita merespon berbagai keinginan dari para dunia usaha," kata Bahlil.
Baca juga: Alasan Menteri Bahlil soal Ojol Tak Terima BBM Subsidi: Gunakan Kendaraan Pribadi untuk Usaha
Bahlil menjelaskan arahan Prabowo terkait pembentukan Satgas Hilirisasi ini untuk menyatukan tata kelola hilirisasi di seluruh kementerian teknis sehingga dapat mempercepat program hilirisasi.
"Nanti di situ akan terlibat Menteri Investasi, Menteri Kehutanan, Menteri Perikanan, kemudian Menteri Pertanian, dan Menteri Pendustrian. Semua akan gabung di situ dalam rangka kerjanya biar cepat," ungkap Bahlil.
kata Bahlil, progam hilirisasi dilakukan secara parsial atau terpisah-pisah lantaran tidak ada kelembagaan beserta tata kelolanya. Satgas ini diharapkan bisa menyempurnakan tata kelola hilirisasi yang sudah dimulai sejak pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Baca juga: Baru 4 Smelter Beroperasi, Menteri Bahlil Kebut Hilirisasi Bauksit
Dia mengakui bahwa sejauh ini masih ada hambatan ego sektoral di masing-masing entitas yang berkaitan dengan hilirisasi. Dengan begitu, Prabowo meminta agar satgas ini menyelaraskan tujuan program unggulannya tersebut.
Prabowo sendiri sudah menetapkan nomenklatur baru bernama Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Kata Bahlil, Satgas Hililirisasi ini akan lebih memadukan tata kelolanya.
"Tata kelolanya dibuat satgas agar terpadu kerjanya, tidak lagi ego-ego sektoral. Jadi Bapak Presiden Prabowo maunya adalah agar semua persoalan-persoalan yang terkait dengan hilirisasi di semua sektor itu bisa terkoordinasi satu tim yang namanya Satgas Hilirisasi," pungkas Bahlil.
Baca juga: Pemerintah Terapkan Skema Baru, Ojol Tak Dapat BBM Subsidi
- Penulis :
- Wulandari Pramesti