
Pantau - Pada 26 Desember 2004 lalu, tsunami besar melanda Aceh. Bencana alam yang begitu dahsyat ini menyisakan luka mendalam bagi banyak orang, termasuk bagi Delisa, seorang gadis kecil yang selamat dari bencana tersebut. Kini, hampir dua dekade setelah kejadian itu, Delisa kembali mengenang peristiwa yang mengubah hidupnya selamanya, melalui sebuah unggahan emosional di Instagram.
Dalam unggahan Instagram terbaru, Delisa membagikan foto-foto dirinya yang menunjukkan bagaimana ia bertahan hidup setelah tsunami. Beberapa foto menunjukkan kondisi pasca-bencana, sementara yang lainnya memperlihatkan perjalanan hidupnya sejak saat itu, termasuk proses pemulihan dan kehidupan yang ia jalani sekarang.
Salah satu unggahan yang paling menyentuh adalah foto Delisa bersama seorang Jurnalis asal Australia bernama Cindy Workner yang telah sangat baik kepadanya hingga memberikan ingatan yang membekas bagi Delisa.
Baca juga: Harap Waspada! Labuan Bajo Termasuk 31 Desa Berpotensi Tsunami
"Gambar pertama tahun 2005 dengan Jurnalis from Australia bernama Cindy Workner. Pada saat itu Ms. Cindy dan tim mengambil liputan untuk Tsunami Aceh. Ada hal yang sangat membekas tentangnya,
Pertama Ms. Cindy membantu delisa berdiri dan berjalan menggunakan tongkat pertama kalinya, tentu bukan hal yang mudah untuk berlatih keseimbangan dengan sebelah kaki, kedua pada saat liputan selesai dan mereka pamit pulang ada satu tas motif aceh yang digantung oleh Ms. Cindy di dinding, awalnya kami kira itu miliknya yang tertinggal ternyata beliau mengatakan “itu sajadah dan mukena untuk Delisa sholat” dan terakhir tentangnya, tahun 2007 beliau mengusahakan kaki palsu untuk Delisa sekaligus belajar di Australia namun karena beberapa pertimbangan kami tidak jadi kesana.
Terakhir delisa bertemu Ms Cindy tahun 2014 lalu lost contact, dan tahun ini tepatnya Juli dibantu Mba Aji delisa kembali berkomunikasi dengannya 🙌🏻❤️" tulis Delisa melalui akun instagram @delisafitrir_.
Delisa menyampaikan pesan penuh harapan tentang bagaimana ia terus berjuang untuk tetap hidup dan melanjutkan kehidupan dengan penuh semangat. "Bencana Gempa dan Tsunami di Aceh tahun 2004 silam banyak menghancurkan jiwa dan harta, Tapi bencana ini juga menggugah banyak jiwa dan hati" tulisnya.
Baca juga: BMKG dan BPBD Gelar Simulasi Tsunami Perdana di Gorontalo, Fokus pada Kesiapan Masyarakat
Meskipun waktu telah berlalu, ingatan tentang bencana tersebut tetap hidup dalam hati banyak orang. Tsunami Aceh 2004 bukan hanya sebuah tragedi besar, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang ketahanan dan kebersamaan dalam menghadapi musibah. Melalui cerita dan kisahnya, Delisa menginspirasi kita semua untuk terus berjuang, menjaga semangat, dan tidak pernah menyerah, meski dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Perjalanan hidup Delisa menjadi bukti bahwa meski kehilangan begitu banyak, masih ada harapan dan kekuatan untuk bangkit kembali. Semangatnya untuk terus berjuang, menghargai setiap detik kehidupan, dan memberikan kontribusi positif bagi sesama adalah contoh nyata bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk bertahan dan bahkan menjadi lebih kuat setelah menghadapi cobaan yang luar biasa. Kisah Delisa adalah pengingat bagi kita semua bahwa, meskipun tantangan hidup sering datang tak terduga, kita memiliki kekuatan untuk menghadapinya dan melangkah maju dengan penuh harapan.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani