billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Tagar #KaburAjaDulu: Antara Kritik Sosial dan Semangat Berbagi Informasi

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Tagar #KaburAjaDulu: Antara Kritik Sosial dan Semangat Berbagi Informasi
Foto: Tagar #KaburAjaDulu menjadi trending topic di media sosial. (foto: Istimewa)

Pantau - Tagar #KaburAjaDulu yang ramai diperbincangkan di media sosial mencerminkan lebih dari sekadar keresahan generasi muda terhadap situasi di Tanah Air. 

Sosiolog Universitas Indonesia, Ida Ruwaida menilai, penggunaan diksi ‘kabur’ dalam tagar ini mengindikasikan wujud kritik sosial yang berkembang di era digital.

Ia menambahkan, masyarakat saat ini semakin bebas mengekspresikan gagasan dan sikapnya melalui media sosial.

"Kekuatan media sosial dalam menggerakkan massa tidak bisa dipungkiri, termasuk dalam mempengaruhi anak muda. Bahkan, ada istilah the power of netizens yang menunjukkan besarnya peran media sosial dalam aktivisme digital," ujar Ida.

Meski muncul dari kecemasan terhadap kondisi dalam negeri, tagar ini juga digunakan sebagai wadah berbagi informasi.

Baca Juga: Tanggapi Fenomena #KaburAjaDulu, PDIP: Ketidakpuasan Anak Muda Terkait Kondisi Indonesia

Banyak warganet yang membagikan peluang beasiswa, lowongan kerja, hingga pengalaman bekerja di luar negeri, menunjukkan semangat untuk saling membantu di tengah ketidakpastian.

Sejumlah diaspora Indonesia juga memberikan perspektif mereka tentang keputusan merantau. Febrian, yang telah bekerja di Belanda selama tujuh tahun, menekankan pentingnya pertimbangan matang sebelum mengambil langkah besar ini.

Sementara itu, Rahma, seorang profesional asal Indonesia yang kini bekerja di Jepang, menyoroti kesiapan individu sebelum merantau. 

"Coba tanyakan ke diri sendiri, apakah sudah menyiapkan hal-hal ini sebelum memutuskan ke luar negeri: kemampuan bahasa, modal atau biaya, kesiapan mental, jauh dari keluarga, serta penyesuaian dengan gaya hidup dan budaya baru," ungkapnya.

Tagar #KaburAjaDulu menunjukkan bahwa media sosial bukan hanya menjadi ruang kritik, tetapi juga medium solidaritas bagi mereka yang ingin mencari peluang di luar negeri.

Penulis :
Aditya Andreas
Editor :
Aditya Andreas