billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Balita Ditemukan Tewas di Sungai Barito Kalteng usai 5 Hari Hilang

Oleh Fithrotul Uyun
SHARE   :

Balita Ditemukan Tewas di Sungai Barito Kalteng usai 5 Hari Hilang
Foto: Petugas dari BPBD Murung Raya dibantu warga serta aparat kepolisian saat mengevakuasi jasad balita yang hilang di Sungai Barito, Selasa (25/3/2025). ANTARA/ BPBD Murung Raya.

Pantau - Seorang balita bernama Alga (2) dilaporkan hilang sejak Kamis (20/3) di Sungai Barito, Desa Muara Untu, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. Balita tersebut akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman, jasad Alga ditemukan oleh ayahnya sendiri sekitar 50 meter dari lokasi awal ia jatuh ke sungai, tepat pada pukul 09.00 pagi. Proses evakuasi dilakukan oleh keluarga dengan bantuan Tim TRC OPS SAR BPBD Murung Raya serta anggota Polsek Murung. Setelah evakuasi, jenazah Alga langsung dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Muara Untu.

"Jasad Alga ditemukan ayahnya sendiri tidak jauh dari tempatnya jatuh. Saat ini korban sudah dimakamkan di pemakaman keluarga di Desa Muara Untu tidak lama setelah evakuasi dilakukan," kata Fitrianul, Selasa (25/3/2025).

Baca: Main Gak Pulang-pulang, 2 Balita di Aceh Tewas Tenggelam

Baca juga: Balita Terpeleset ke Sungai Cibuluh dan Hanyut 2 Km, Ditemukan Selamat

Selama lima hari pencarian, tim penyelamat menggunakan perahu dan armada BPBD dibantu warga setempat untuk menyisir sungai. Namun, usaha mereka terkendala oleh tingginya permukaan air serta derasnya arus Sungai Barito. Beruntung, pada saat penemuan jasad, kondisi air sudah surut, sehingga evakuasi bisa dilakukan lebih mudah.

Kejadian ini bermula saat ibu korban sedang memasak, sementara Alga berada bersama neneknya. Ketika neneknya pergi sebentar, Alga diduga jatuh ke sungai, dan saat sang nenek kembali, balita tersebut sudah tidak ada. Keluarga korban tinggal di rumah terapung yang juga difungsikan sebagai tempat menambang emas di sungai, yang dalam bahasa setempat disebut "Talatap".

Penulis :
Fithrotul Uyun
Editor :
Fithrotul Uyun