
Pantau.com - Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PSBI) baru saja menunjuk Rionny Mainaky sebagai pelatih kepala untuk tunggal putri. Meski baru ditunjuk sebagai nahkoda, mantan pelatih ganda putra Jepang itu sudah dihadapkan dengan sejumlah target penting. Paling besar adalah Rionny sudah harus dihadapkan dengan gelaran Olimpiade 2020 Tokyo. Dimana, penghintungan poin kualifikasi menuju multievent terbesar di dunia tersebut akan dimulai akhir April 2019. Namun, Rionny mengaku siap dengan target besar yang dibebankan tersebut. Dia bertekad untuk bisa membawa tunggal putri Indonesia berlaga di ajang Olimpiade 2020 mendatang.
Baca Juga: Ini Alasan PBSI Pilih Rionny Mainaky Jadi Pelatih Tunggal Putri "Saya senang bisa kembali ke PBSI. Saya juga ingin membantu (Kabid Binpres PBSI) Susy Susanti karena misinya ingin membawa sektor tunggal putri ke Olimpiade," ungkap Rionny. Selain itu, Rionny mengaku kembali ke Indonesia di waktu yang tepat. Pasalnya, dia menjelaskan sudah mulai merasa jenuh menjadi pelatih ganda putra Jepang. Oleh karena itu, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan PBSI untuk menukangi Gregoria Mariska Tunjung cs. "Saya memang ini kembali dar iJEpang dan kebetulan Indonesia juga mau menggunakan jasa saya," terangnya. Rionny sendiri sejatinya bukan orang baru di pelatnas PBSI. Dia pernah menjadi pelatih untuk sektor pratama pada 2008 silam. Kehadiran Rionny juga melengkapi strukrtural kepelatihan untuk tunggal putri Indonesia. Mengingat, tunggal putri memang tidak memiliki pelatih kepala sejak 2017 silam. Sejauh ini, tongkat kepelatihan diberikan kepada Minarti Timur dengan status asisten pelatih. Rionny sendiri baru mulai membesut tunggal putri pada 1 April 2019.
rn- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta