Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Owi/Winny: Kita Kalah Licik dari Chan/Goh

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Owi/Winny: Kita Kalah Licik dari Chan/Goh

Pantau.com - Jadi harapan satu-satunya pada sektor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Winny Oktavani Kandow, gagal melaju ke semifinal Indonesia Open 2019. Pasangan ini mengaku kalah licik dari pemain Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Seperti diketahui Owi/Winny kalah dari Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor 11-21, 21-14, 14-21 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Dengan ini, gelar juara bertahan Indonesia ganda campuran melayang dari tangan Indonesia.

Sektor ganda campuran tahun lalu berhasil meraih gelar Indonesia Open 2018 lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, namun saat ini pria yang akrab disapa Owi tersebut memulai lembaran dengan pasangan Winny, setelah Butet memutuskan untuk pensiun.

Sebelumnya juga di Indonesia Open 2019, dua pemain ganda campuran Indonesia yang diunggulkan, Hafiz faizal/Gloria Emanulle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal lebih dulu di babak kedua dan babak pertama.

Baca juga: Owi/Winny Dijegal Pasangan Malaysia di Perempatfinal Indonesia Open

“Saya rasakan main di set pertama mungkin startegi kurang pas karena kita main lambat. Bisa dibilang strategi kami kalah. Di set kedua, kami bisa bermain cepat dan menyerang. Di set ketiga kami kalah licik juga kali ya. Mereka bagus mainnya, ada servis panjang. Kami kalah di situnya,” ujar Tontowi.

Sedangkan Winny mengaku terlalu terburu-buru untuk bisa menyelesaikan permainan, hal itu malah membuat mereka mati sendiri. 

“Bukan tegang, tapi terburu-buru. Sudah tau arah bola ke mana karena pengen cepet-cepat matiin, malah kami yang mati sendiri,” tambah Winny.

Hal itu juga diakui oleh Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky yang mencoba merubah pola permainan mereka, tapi yang ada anak asuhnya mati sendiri. “Namun Winny itu antara saya suruh jalani strategi itu antara percaya atau tidak. Tadi saya paksa terus untuk berubah, suruh main belakang depan belakang. Akhirnya malah bumerang untuk mereka sendiri,” tukas Richard.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta