
Pantau.com - Cedera memang menjadi ketakutan setiap manusia di muka bumi ini, khususnya para atlet ya. Ketakutan yang menjadi ketakutan yakni ketika performa tidak bisa kembali seperti sebelumnya. Latihan hingga kurangnya pemeriksaan menjadi faktor lamanya pemulihan.
Nah jika sudah sampai pada poisisi tersebut, kamu perlu melakukan analisia biomekanik. Biomekanik sendiri adalah ilmu mempelajari pergerakan manusia dan menjelaskan gaya yang menyebabkan suatu gerakan tersebut.
Ya, biomekanik dapat berperan penting dalam pencegahan maupun peningkatan performa gerak. Dengan ilmu itu, dapat menjaga olahragawan untuk terus berada dalam performa sempurna dan bebas dari cedera.
Baca juga: Intip Keseruan Mayangsari Liburan ke Turki Bersama Keluarga
Analisa Biomekanik dapat berupa;
1. Analisa Cara Berjalan - Gait Analysis, adalah mempelajari pola berjalan suatu individu.
2. Analisa Cara Berlari
3. Analisa Video atau analisa tangkapan gerak (motion capture).
4. Biomekanika Olahraga
5. Analisa Tempat Kerja, mempelajari bagaimana seseorang melakukan pekerjaan dan penerapan prinsip ergonomi
Salah satu kajian biomekanik yang utama adalah Postur. Postur dapat didefinisikan sebagai bentuk tubuh yang baik dan benar adalah ketika kinerja otot dan posisi dari tulang seimbang.
Ketika terdapat masalah yang berhubungan di antara bagian tubuh yang berbeda, kondisi tersebut akan menghasilkan tegangan yang berlebihan pada struktur penahan (sebagai contoh, ligamen) sehingga keseimbangan posisi tubuh akan terganggu dan masalah postural akan timbul.
Cedera utama pada atlet biasanya disebabkan oleh trauma atau cedera yang bersifat akumulatif atau penggunaan berlebihan (overuse), yang bisa diakibatkan oleh berat badan berlebih atau gangguan postur, sehingga menyebabkan beberapa kondisi cedera seperti runner's/jumper's knee (patella alta), iliotibial band syndrome, tendonitis (radang pada tendon), fraktur/patah tulang, cedera ligamen lutut, nyeri pinggang dan lainnya.
Untuk melakukan analisa ini diperlukan bantuan komputer dan software open source pendukung sehingga data dapat teranalisis dengan komprehensif. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut;

Terdapat 3 penampakan cara berjalan yang dipantau mulai dari depan, samping dan belakang. Hasil analisa gerak ini dapat membantu menganalisa dan menginterpretasikan hampir seluruh tes gerak yang memperlihatkan derajat/lingkup gerak, sudut persendian, jarak, perbedaan panjang lebar dan hasil lainnya seperti:
1. ROM Aktif
2. Landing Error Scoring Systems
3. Hop Test & Vertical Jump
4. Hump Test & Scoliosis
5. Functional Movement Screening (FMS)
6. Potensi cedera dan tahap kembali ke olahraga
7. Tes-tes gerak lainnya sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga.
Baca juga: Tahu Kah Kamu, Semakin Tua Usia Akan Sulit Menurunkan Berat Badan
Nah sudahkah kamju melakukan pemeriksaan biometrik dan analisa gerak ini?
Salah satu yang menyediakan pemeriksaan ini adalah @PhysioIN yang terletak di E-Connection Mega Bekasi Hypermall. Disana Kawan Sumber akan mendapatkan konsultasi dari fisioterapis berpengalaman di bidangnya salah satunya mantan fisioterapi timnas Indonesia U-23, Ahmad Syafei SST. FT yang bersertifikasi FIFA beserta tim.
"Sebenarnya bukan hanya untuk atlet/individu yang pasca cedera saja, pemeriksaan analisa gerak ini penting untuk semua kalangan. Jika kita mengetahui fungsi gerak tubuh dengan baik, maka akan lebih optimal dalm melakukan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu --@PhysioIN-- hadir dengan program Physio Motion Analysis Lab (PMAL) untuk membantu masyarakat mengetahui fungsi gerak tubuh dengan baik" tutur Co-founder PhsyioIN Ahmad Syafei menambahkan
Belum banyaknya informasi akurat mengenai pemeriksaan dan analisa pola gerak serta sosialisasi mengenai kelebihannya membuat orang-orang awam belum mengetahuinya. Jadi, jangan lupa jaga kesehatan.
- Penulis :
- Widji Ananta










