Pantau - Pentingnya perawatan transmisi pada mobil matic menjadi fokus utama bagi pengemudi yang ingin menjaga performa kendaraannya tetap prima.
Salah satu cara perawatan yang dikenal luas adalah dengan melakukan penggantian oli secara teratur.
Namun, apakah perlunya pembersihan body control valve (BCV) dilakukan secara berkala sebagaimana penggantian oli?
Budi Sutanto, seorang mekanik dari Aha Motor Yogyakarta menjelaskan, tidak perlu menunggu transmisi mengalami kerusakan atau gejala yang mengganggu performa untuk melakukan pembersihan BCV.
“Meskipun tidak ada jadwal pembersihan rutin, gejala seperti keterlambatan perpindahan gigi, nyentak saat percepatan, atau perpindahan gigi yang kasar dapat menjadi tanda adanya masalah pada transmisi,” beber Budi.
Menurut Budi, sebaiknya konsumen melakukan pembersihan BCV sebelum gejala tersebut muncul untuk menjaga keawetan transmisi matik.
Tanda-tanda bahwa BCV perlu dibersihkan bisa dilihat dari kondisi oli transmisi bekas dan riwayat servis, bukan hanya berdasarkan jarak tempuh kendaraan.
"Penggantian oli yang terlambat atau kualitas oli yang sangat kotor bisa menjadi pertanda bahwa komponen internal, termasuk BCV, juga kotor," ujar Budi.
Memeriksa kondisi BCV tidaklah sulit. Cukup dengan melepas panci oli pada transmisi, maka unitnya akan terlihat.
Debris yang menempel pada magnet di dasar panci oli juga dapat menjadi indikator bahwa pembersihan BCV diperlukan, meskipun belum terjadi gejala kerusakan pada transmisi.
"Pembersihan saluran oli matik menggunakan metode pembilasan atau flushing, namun efektivitasnya lebih baik jika BCV dibongkar karena yang dibongkar adalah inti dari masalah yang ada," tambah Budi.
Dengan melakukan pembersihan BCV secara menyeluruh, kotoran dalam saluran oli dapat mudah terangkat dan dibersihkan maksimal, menjaga kinerja transmisi matik tetap optimal.
- Penulis :
- Aditya Andreas
