
Pantau - Dalam menjalankan kegiatan rutinitas tahunan masyarakat Indonesia yakni mudik lebaran, penggunaan kendaraan elektrik (EV) baik untuk roda empat maupun roda dua masih menjadi hal yang baru.
Terdapat beberapa langkah yang harus mereka perhatikan untuk mengantisipasi habisnya daya selama perjalanan mudik lebaran. Ini penting agar hal tersebut tidak terjadi selama perjalanan dan sampai ke kampung halaman masing-masing dengan nyaman dan aman.
Bagi pengguna EV, hemat daya dengan mengaktifkan mode eco dan memanfaatkan fitur regenerative braking (jika ada). Hindari memacu kecepatan tinggi, karena dapat menguras isi baterai lebih cepat.
Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan itu di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (19/3/2025).
Baca juga: Chery J6 Laris Manis, Penjualan Tembus 1.200 Unit di Dua Bulan Pertama 2025
Pemicu lain berkurangnya daya pada baterai kendaraan adalah penggunaan AC. Oleh karena itu, ketika kendaraan sedang dalam pengisian daya, dia menyarankan untuk tidak mengaktifkan fitur tersebut.
Penggunaan AC juga perlu dicermati oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan nol emisi tersebut. Caranya mengatur kecepatan dan juga suhu yang digunakan.
“Lakukan pemadaman AC kabin saat mobil masih terhubung ke charger dan buat suhu relatif sedang dengan speed blower secukupnya, untuk mengurangi beban baterai saat berkendara panjang,” tutur dia.
Yang perlu diantisipasi sebagai langkah selanjutnya adalah pengisian daya. Pengisian dalam kondisi baterai 30 persen, diungkapkan dia, akan menjamin perjalanan semakin lancar dan juga nyaman tanpa harus adanya kekhawatiran daya habis.
Baca juga: Wuling BinguoEV Hadir dengan Desain Klasik dan Teknologi Canggih, Ini Fitur Unggulannya
Ketersediaan fasilitas pengisian daya untuk kendaraan listrik saat ini sudah semakin mudah untuk dijumpai. Hadirnya fasilitas tersebut di beberapa area jalan tol juga sudah semakin masif.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan, pihaknya telah menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum fast charging di setiap rest area. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemudik yang menggunakan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Pada Lebaran 2025, jumlah pengguna kendaraan listrik diproyeksikan meningkat hingga 500 persen. Angkanya ditaksir sebanyak 21.570 kendaraan, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4.314 kendaraan.
Proyeksi transaksi SPKLU juga berubah seiring peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik pada Lebaran 2025.
Baca juga: Volvo Luncurkan Sedan Listrik ES90, Tawarkan Desain Elegan dan Jarak Tempuh Jauh
PLN memperkirakan terjadi peningkatan transaksi SPKLU sebesar 500 persen. Angkanya berubah naik dari 14.002 transaksi SPKLU yang terealisasi pada Lebaran 2024, diproyeksikan menjadi 70.000 transaksi pada Lebaran 2025.
PLN akan meningkatkan jumlah SPKLU-nya khusus untuk SPKLU dengan tingkat okupansi yang tinggi, sebesar 7,5–8 kali lipat. Pada Lebaran 2024, tercatat 108 SPKLU dengan tingkat keterisian atau okupansi tinggi.
PLN meningkatkan jumlah stasiun pengisian cepat di wilayah dengan tingkat okupansi tinggi menjadi 800 unit SPKLU pada Lebaran 2025.
Baca juga: Meski EV Berkembang, Pertamina Yakin Kebutuhan Pelumas Mesin Masih Tinggi
- Penulis :
- Ahmad Munjin