
Pantau Haji - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang mengatakan, Tim Pengawas Haji DPR akan turut mengawal penerapan skema murur dalam pergerakan rangkaian ibadah haji di Arafah, muzdalifah dan Mina (Armuzna).
“Penerapan skema murur atau jemaah tak harus turun dari bus untuk mabid (bermalam) tujuannya melayani jemaah agar merasa nyaman dalam beribadah,” kata Marwan Dasopang saat tiba di Bandara King Abdul Aziz (KAA) Jedah, Kamis (6/6/2024), waktu Arab Saudi.
Politisi PKB asal Sumatera Utara ini menambahkan, dengan kuota kurang lebih 213 ribu jemaah reguler, sangat memerlukan pelayanan yang baik guna membangun kepercayaan pihak Kerajaan Saudi.
Untuk itu pihaknya mengingatkan pemerintah agar benar-benar melayani dengan cermat terkait pergeseran jemaah yang begitu besar.
Menurut Marwan, pihaknya juga sangat setuju dan ikut mengawasi proses pergeseran sekitar 50 ribu jemaah dengan skema murur.
“Sekitar 50 ribu jemaah tidak turun dari bus untuk bermalam, demi kenyamanan jemaah,” ujar Marwan.
"Bagi jemaah yang mampu mandiri sebaiknya didorong agar langsung ke hotel usai Jamarat,” katanya.
Dia juga berharap, kesuksesan skema murur nantinya dapat menambah kepercayaan pihak Saudi untuk kuota yang besar bagi jemaah di tahun berikutnya.
Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
- Penulis :
- Fadly Zikry