
Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat mengambil hikmah Isra Mi'raj sebagai momentum bagi pelaksanaan Pemilu 2024 yang damai dan kondusif.
Menurutnya, pesta demokrasi ini harus dihadapi dengan kedewasaan dan kebijaksanaan, mengingat perbedaan pendapat adalah hal yang biasa.
"Kita perlu sepakat bahwa Pemilu yang damai, yang telah melalui pengawasan demokratis dan sistem yang kokoh, harus diterima hasilnya dengan lapang dada," ujar Khofifah pada Kamis (8/2/2024).
Khofifah menjelaskan, ajang Pemilu lima tahunan ini adalah ajang untuk berganti kepemimpinan. Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia telah diakui sebagai salah satu negara yang semakin matang dalam demokrasi.
Oleh karena itu, lanjutnya, semua lapisan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dalam kesuksesan Pemilu 2024.
"Ada saat-saat sulit ketika kita harus menjalankan demokrasi dengan benar melalui tekanan publik, fitnah, dan ujaran kebencian, serta ancaman terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung," katanya.
Khofifah menambahkan, Indonesia telah memiliki keyakinan bersama akan pentingnya demokrasi, yang ditunjukkan dari Pemilu 1955 hingga saat ini.
"Demokrasi kita harus terus ditingkatkan, sebagaimana yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW saat dia diajak malaikat Jibril ke langit ketujuh. Kita harus terus meningkatkan levelnya," tambahnya.
Khofifah juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk berkomitmen menjaga suasana kondusif dan aman serta menghindari isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat.
Ia juga mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Menurutnya, Pemilu harus dirayakan dengan sukacita, tanpa ada ruang bagi ujaran kebencian, kerusuhan, atau konflik antar warga.
"Keberhasilan Pemilu tidak hanya dilihat dari hasil akhirnya, tetapi juga dari proses demokrasi yang berjalan dengan damai," tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas