
Pantau - Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi menuding film dokumenter Dirty Vote mirip sebagai kampanye terselubung. Lutfi membeberkan sejumlah indikasinya.
"Dirty Vote. Sebuah film yang kabarnya punya echo opini salah satu paslon. Bukannya dokumenter. Lebih mirip kampanye terselubung," kata Lutfi melalui media sosialnya, Senin (12/2/2024).
Lutfi merujuk pada tiga bintang film yang disebut sebagai ahli hukum tata negara. Mereka adalag Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti dan Feri Amsari.
"Elemen film ini. Mulai dari krunya, hingga sutradaranya, terang-terangan mendukung capres lain. Berlagak sebagai aktivis yang ingin berbicara tentang negara, padahal mereka mendukung paslon tertentu," ungkap Lutfi.
Lutfi menegaskan film ini tidak sesuai dengan klaim pembuatnya. Lutfi meyakini film tersebut sebagai propaganda di masa tenang kampanye.
"Ini propaganda terang-terangan untuk menjelekkan nama presiden kita. Berhati-hatilah yang mengklaim sebagai aktivis. Namun sejatinya pendukung capres lain," ungkap Lutfi.
Film dokumenter besutan Dandhy Laksono tengah viral di tengah publik. Dandhy membungkus temuannya yang disebut sebagai desain kecurangan pemilu 2024 melalui film berjudul Dirty Vote.
Sejak dirilis pada Minggu (11/2/2024), film ini sudah ditonton hingga 3,7 juta kali per Senin (12/2/2024) pukul 11.00 WIB.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi
- Editor :
- Muhammad Rodhi