
Pantau - Total jumlah kasus kematian petugas Pemilu 2024 bertambah dan kini mencapai 114 kasus. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyoroti tingginya intensitas kerja para petugas Pemilu tahun ini.
Muhadjir juga mengatakan bahwa beban kerja mereka sangat berat, terlibah melihat kejadian di lapangan banyak yang bertugas selama belasan jam tanpa henti. Maka perlu adanya evaluasi beban dan jam kerja di pelaksanaan Pemilu berikutnya yang harus dipertimbangkan.
"Mungkin harus dihitung secara bagus bagaimana tenaga adhoc ini dia bagaimana mereka ini bekerja seperti seorang pegawai. Apalagi mereka status adhoc, mengerjakan sesuatu yang istimewa. Ini perlu menjadi pertimbangan untuk pemilu ke depannya," kata Muhadjir, Selasa (27/2/2024).
Muhadjir mengatakan walaupun angka kematiannya tidak sebanyak Pemilu 2019, tetapi perbaikan perlu ditekan seminimal mungkin, tentunya ke depan agar lebih baik.
"Walaupun ini sudah berupa perbaikan dari pemilu sebelumnya, tugas kita memang terus melakukan perbaikan-perbaikan baik sisi lemah kuat, atau sisi baik buruknya pemilu simultan seperti itu," ujar Muhadjir.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan sejumlah 114 kasus petugas Pemilu 2024 dinyatakan meninggal dunia, hingga Senin (26/2/2024). Tiga wilayah terbanyak berada di Jawa Barat 29 kasus, Jawa Timur 25 kasus, serta Jawa Tengah 20 kasus.
(Laporan: Jihan Susmita Dewi)
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Muhammad Rodhi