
Pantau - Pada dasarnya, puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan hawa nafsu. Dengan berpuasa, terdapat banyak hikmah yang bisa ditemukan dan dikaji, khususnya dalam hal kesehatan fisik dan psikis. Melansir dari jurnal serambi tarbawi berjudul “PUASA DAN HIKMAHNYA TERHADAP KESEHATAN FISIK DAN MENTAL SPIRITUAL” oleh Aulia Rahmi. Beberapa hikmah yang telah diteliti dan dibuktikan kebenarannya adalah sebagai berikut.
1. Hikmah puasa bagi kesehatan fisik
Puasa memiliki beragam manfaat bagi kesehatan fisik, Nabi Muhammad SAW. bersabda, “Berpuasalah kamu, niscaya kamu akan sehat”.
Secara empiris ilmiah, manfaat puasa dapat dibuktikan. Hal ini karena meski harus menahan makan dan minum sekitar 12 jam, saat orang merasa lapar, perut akan memberikan reflex ke otak secara fisiologis.
Maka dari itu, adanya pemberitahuan tersebut membuat otak akan memerintahkan kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim pencernaan yang mana akan menimbulkan rasa nyeri, khususnya bagi penderita maag.
Namun bagi orang yang berpuasa, rasa sakit tersebut tak timbul karena otak tidak memerintah kepada kelenjar perut untuk mengeluarkan enzim tadi.
Puasa juga terbukti bisa memberi kesempatan beristirahat bagi organ pencernaan, termasuk sistem enzim maupun hormon.
Baca juga:
Ramadan 2024, Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa atau Tidak? Begini Kata Dokter
Awal Ramadan, Warga Muslim AS Salat Tarawih di Time Square New York
Saat tubuh dalam keadaan tidak berpuasa, sistem pencernaan dalam perut terus aktif mencerna makanan, hingga tak sempat beristirahat. Ampas yang tersisa akan menumpuk dan bisa menjadi racun bagi tubuh.
Sedangkan saat berpuasa, sistem pencernaan akan beristirahat dan memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh khususnya bagian pencernaan untuk memperbaiki diri.
Puasa juga bermanfaat dalam menguatkan pertahanan kulit, sehingga bisa mencegah penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman-kuman besar yang masuk dalam tubuh manusia. Hal ini disampaikan oleh Dr. Muhammad Al-Jauhari seorang guru besar dari Universitas Kedokteran di Kairo.
2. Hikmah puasa bagi kesehatan psikis
Puasa adalah sarana yang efektif mensucikan diri. Oleh karena itu, puasa yang tepat akan bisa mengangkat seseorang yang telah berkubang dalam maksiat menuju fitrahnya sebagai manusia itu sendiri.
Selain hukumnya wajib, puasa juga dapat menjadi sarana latihan agar mampu mengendalikan diri, menyesuaikan diri, serta sabar terhadap dorongan-dorongan agresivitas yang datang dari dalam diri.
Menurut Dadang Hawari (1995), dalam setiap diri manusia terdapat naluri berupa dorongan agresivitas yang bentuknya bermacam-macam, seperti agresif dalam arti emosional, contohnya mengeluarkan kata-kata kasar, tidak senonoh dan verbal abuse. Dan menurutnya, ini merupakan salah satu hikmah puasa di bidang kesehatan jiwa.
Salah satu ciri jiwa yang sehat adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan dirinya. Hal ini karena self control amat penting bagi kesehatan jiwa. Dan saat berpuasa, kita dilatih untuk menyesuaikan diri terhadap tekanan tersebut, sehingga kita bisa menjadi lebih sabar dan tahan terhadap berbagai tekanan.
- Penulis :
- Latisha Asharani