
Pantau - Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam menyambut baik bergabungnya kembali Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo ke Partai Golkar.
"Sudah pantas kalau Pak Karwo kembali ke rumah lama dan saya selaku senior Partai Golkar di Provinsi Jatim sangat berbahagia dan sangat senang," kata Ridwan, Selasa (3/1/2023).
Ia lantas mengulas balik perjalanan dirinya bersama Soekarwo dan Soenarjo di Partai Golkar. Saat mereka bersama-sama membangun partai di era orde baru.
Baca Juga: ‘Bursa Transfer Politik’, Pakde Karwo Balik Lagi ke Golkar
"Kami bertiga bersama-sama membesarkan Golkar di era orde baru sampai pada saatnya Partai Golkar menjadi partai politik sehingga ada UU yang menyatakan PNS tidak boleh berpartai," tutur Ridwan.
Ridwan menyebut, Soekarwo pada dasarnya merupakan PNS yang berorientasi kepada Golkar. Pakde Karwo, begitu ia akrab disapa, sempat menjabat sebagai pengurus Golkar di era orde baru.
"Pak Karwo tercatat sebagai pengurus Golkar di era Orde Baru, yaitu sebagai Ketua biro OKK biro organisasi keanggotaan dan juga sebagai wakil ketua Golkar Jatim di era awal reformasi," ungkapnya.
Baca Juga: Tolak Pemilu Tertutup, Golkar: Suara Rakyat, Suara Tuhan!
Saat Undang-Undang menyebut bahwa PNS tak boleh berpartai, kedua rekan Ridwan yakni Soekarwo dan Soenarjo hengkang dari Golkar. Soekarwo lantas diusung Partai Demokrat untuk maju menjadi Gubernur Jawa Timur.
"Maka Pak Karwo dan Pak Narjo memilih sebagai PNS di Pemprov Jatim. Sedangkan saya, terus melanjutkan perjuangan teman-teman semua menjadi Ketua Partai Golkar Jawa Timur di era reformasi," jelas Ridwan.
"Akhirnya Pak Karwo kembali ke rumah lama yang memang dianggap Pak Karwo rumah yang indah, rumah yang sejuk, rindang dan dibesarkan pada saat itu di bawah pohon beringin," pungkasnya.
"Sudah pantas kalau Pak Karwo kembali ke rumah lama dan saya selaku senior Partai Golkar di Provinsi Jatim sangat berbahagia dan sangat senang," kata Ridwan, Selasa (3/1/2023).
Ia lantas mengulas balik perjalanan dirinya bersama Soekarwo dan Soenarjo di Partai Golkar. Saat mereka bersama-sama membangun partai di era orde baru.
Baca Juga: ‘Bursa Transfer Politik’, Pakde Karwo Balik Lagi ke Golkar
"Kami bertiga bersama-sama membesarkan Golkar di era orde baru sampai pada saatnya Partai Golkar menjadi partai politik sehingga ada UU yang menyatakan PNS tidak boleh berpartai," tutur Ridwan.
Ridwan menyebut, Soekarwo pada dasarnya merupakan PNS yang berorientasi kepada Golkar. Pakde Karwo, begitu ia akrab disapa, sempat menjabat sebagai pengurus Golkar di era orde baru.
"Pak Karwo tercatat sebagai pengurus Golkar di era Orde Baru, yaitu sebagai Ketua biro OKK biro organisasi keanggotaan dan juga sebagai wakil ketua Golkar Jatim di era awal reformasi," ungkapnya.
Baca Juga: Tolak Pemilu Tertutup, Golkar: Suara Rakyat, Suara Tuhan!
Saat Undang-Undang menyebut bahwa PNS tak boleh berpartai, kedua rekan Ridwan yakni Soekarwo dan Soenarjo hengkang dari Golkar. Soekarwo lantas diusung Partai Demokrat untuk maju menjadi Gubernur Jawa Timur.
"Maka Pak Karwo dan Pak Narjo memilih sebagai PNS di Pemprov Jatim. Sedangkan saya, terus melanjutkan perjuangan teman-teman semua menjadi Ketua Partai Golkar Jawa Timur di era reformasi," jelas Ridwan.
"Akhirnya Pak Karwo kembali ke rumah lama yang memang dianggap Pak Karwo rumah yang indah, rumah yang sejuk, rindang dan dibesarkan pada saat itu di bawah pohon beringin," pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas