
Pantau - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden 2024 dari Gerindra-PKB akan menunggu koalisi partai politik (parpol) lainnya.
Sampai saat ini, koalisi tersebut belum menentukan Prabowo Subianto atau Muhaimin Iskandar yang akan menjadi capres-cawapres dari koalisi tersebut.
"Lah iya, wong calon presiden dari partai lain masih belum pada deklarasi, apalagi wakil presiden," ujar Muzani di kawasan Kemang, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Saat disinggung tentang kemungkinan menunggu partai lain bergabung ke koalisi mereka sebelum pasangan capres-cawapres diumumkan, Muzani menyebut hal itu menjadi pembahasan antara Prabowo dan Muhaimin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan, Muhaimin Iskandar diberi tenggat waktu oleh Ijtima Ulama Nusantara untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden pada Maret 2023.
Menurut Jazilul, pihaknya akan segera membicarakan tenggat waktu ini dengan Prabowo Subianto agar kedua partai bisa sepakat menentukan capres-cawapres.
"Tapi kami tidak akan memaksa Gerindra untuk mengikuti kemauan PKB," jelasnya.
Sampai saat ini, koalisi tersebut belum menentukan Prabowo Subianto atau Muhaimin Iskandar yang akan menjadi capres-cawapres dari koalisi tersebut.
"Lah iya, wong calon presiden dari partai lain masih belum pada deklarasi, apalagi wakil presiden," ujar Muzani di kawasan Kemang, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Saat disinggung tentang kemungkinan menunggu partai lain bergabung ke koalisi mereka sebelum pasangan capres-cawapres diumumkan, Muzani menyebut hal itu menjadi pembahasan antara Prabowo dan Muhaimin.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menjelaskan, Muhaimin Iskandar diberi tenggat waktu oleh Ijtima Ulama Nusantara untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden pada Maret 2023.
Menurut Jazilul, pihaknya akan segera membicarakan tenggat waktu ini dengan Prabowo Subianto agar kedua partai bisa sepakat menentukan capres-cawapres.
"Tapi kami tidak akan memaksa Gerindra untuk mengikuti kemauan PKB," jelasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas