
Pantau - Bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golkar berpotensi membuat partai beringin itu menguasai Pulau Jawa pada Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Kamis (19/1/2023).
"Bergabungnya Ridwan Kamil ini dapat membuat Golkar menguasai lumbung suara di Pulau Jawa," kata Firman Manan.
Ia mengemukakan, ada sebuah skema politik yang juga sedang dipersiapkan Partai Golkar pada Pilkada serentak mendatang. Yakni, Ridwan Kamil bisa maju dalam perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta.
"Kang Emil (Ridwan Kamil) nantinya bisa didorong ke KI Jakarta. Lalu Kang Dedi Mulyadi bisa dimajukan menjadi calon gubernur Jabar," ucap dia.
Sesuai dengan hasil survei pada November lalu, elektabilitas Dedi Mulyadi berada di peringkat kedua setelah Ridwan Kamil.
"Ditambah lagi, dengan kembalinya mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) ke Partai Golkar, tentu akan berdampak signifikan bagi mereka di Pulau Jawa," lanjutnya.
Namun, Firman mengatakan, bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar tidak menjamin naiknya suara Partai Golkar pada Pemilu nanti. Sebab pemilih saat ini, lebih dominan melihat figur dibandingkan melihat partainya.
"Berpengaruh atau tidak terhadap kenaikan suara Partai Golkar itu tidak secara otomatis, karena pemilih lebih melihat figur daripada partai. Apalagi Emil merupakan politis nonpartai yang banyak diapresiasi publik," tandasnya.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Kamis (19/1/2023).
"Bergabungnya Ridwan Kamil ini dapat membuat Golkar menguasai lumbung suara di Pulau Jawa," kata Firman Manan.
Ia mengemukakan, ada sebuah skema politik yang juga sedang dipersiapkan Partai Golkar pada Pilkada serentak mendatang. Yakni, Ridwan Kamil bisa maju dalam perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta.
"Kang Emil (Ridwan Kamil) nantinya bisa didorong ke KI Jakarta. Lalu Kang Dedi Mulyadi bisa dimajukan menjadi calon gubernur Jabar," ucap dia.
Sesuai dengan hasil survei pada November lalu, elektabilitas Dedi Mulyadi berada di peringkat kedua setelah Ridwan Kamil.
"Ditambah lagi, dengan kembalinya mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) ke Partai Golkar, tentu akan berdampak signifikan bagi mereka di Pulau Jawa," lanjutnya.
Namun, Firman mengatakan, bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar tidak menjamin naiknya suara Partai Golkar pada Pemilu nanti. Sebab pemilih saat ini, lebih dominan melihat figur dibandingkan melihat partainya.
"Berpengaruh atau tidak terhadap kenaikan suara Partai Golkar itu tidak secara otomatis, karena pemilih lebih melihat figur daripada partai. Apalagi Emil merupakan politis nonpartai yang banyak diapresiasi publik," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas