
Pantau - Baik sablon Polyflex dan sablon Rubber, keduanya memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing. Dalam proses pencetakannya, sablon polyflex menggunakan bahan sejenis stiker atau vinyl yang dipress menggunakan mesin heat press. Hasil cetaknya bersifat elastis sehingga awet dan lebih tahan lama serta menempel dengan baik pada kaos. Meskipun begitu, bukan berarti kaos tidak akan rusak ketika ditarik. Kaos dengan sablok polyflex tetap memerlukan perawatan yang baik agar kaos tetap awet.
Sementara itu, sablon Rubber dalam proses pencetakannya menggunakan bahan yang memiliki tekstur seperti karet (rubber) dengan tebal sekitar 500 mikron atau 0,5 mm. Hasil dari sablon rubber memiliki tekstur yang sama dengan sablon polyflex yaitu bersifat elastis dengan tingkat kerapatan yang tinggi. Akan tetapi, sablon Rubber menghasilkan cetakan yang lebih halus dan terkesan menyatu dengan kain saat disentuh.
Dalam proses pencetakannya, sablon Polyflex tergolong cukup praktis sehingga bisa digunakan untuk mencetak satu kaos saja dan tidak mesti mencetak dalam jumlah banyak. Sedangkan sablon Rubber proses pencetakannya lebih rumit dan membutuhkan perawatan yang lebih hati-hati.
Penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi ketika memilih jenis sablon. Karena sablon jenis apapun termasuk polyflex maupun rubber memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sablon Polyflex lebih cocok untuk menghasilkan baju dengan warna-warna padat dengan ketajaman warna tinggi, sedangkan sablon Rubber memberikan hasil yang lebih halus.
Baca juga:
Apa Perbedaan Sablon DTG dan DTF?
Meskipun keduanya menghasilkan cetakan yang bersifat elastis, sablon Polyflex memiliki sifat elastis yang lebih tahan lama daripada sablon Rubber. Karena sablon polyflexmemiliki daya tempel yang kuat pada kaos sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama jika dirawat dengan baik. Kuncinya adalah perawatan yang tepat, karena sangat penting untuk menjaga ketahanan sablon, seperti menghindari penggunaan sikat kasar saat mencuci dan menjaga suhu setrika yang tidak terlalu panas serta hindari menyetrika secara langsung pada sablon.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani










