
Pantau - Komisi Eropa pada Rabu (19/11) meluncurkan paket penyederhanaan digital dan mengumumkan bahwa penerapan aturan UU AI untuk sistem berisiko tinggi ditunda hingga akhir 2027 agar perangkat pendukung utama dapat disiapkan secara lengkap.
Penundaan Aturan dan Paket Omnibus Digital
Wakil Presiden Eksekutif Komisi Uni Eropa, Henna Virkkunen, menjelaskan bahwa penundaan ini bertujuan memastikan kesiapan "standar, spesifikasi, dan pedoman", yang diterjemahkan menjadi standar, spesifikasi, dan pedoman, sebelum aturan berisiko tinggi diberlakukan serta menegaskan bahwa keputusan ini bukan bentuk kemunduran dari tingkat pelindungan AI yang ketat.
Penundaan tersebut menjadi bagian dari usulan "Omnibus Digital", yang diterjemahkan menjadi Omnibus Digital, yaitu paket regulasi besar untuk menyederhanakan kerangka hukum digital Uni Eropa yang terus berkembang.
Omnibus Digital menggabungkan dan mengubah sejumlah undang-undang guna mempermudah kepatuhan perusahaan serta menyederhanakan kewajiban regulasi yang sebelumnya tumpang tindih.
Virkkunen menegaskan bahwa perpanjangan waktu diperlukan agar perusahaan tidak terbebani kewajiban sebelum perangkat pendukung seperti standar dan spesifikasi teknis diselesaikan.
Kewajiban UU AI dan Respons Global
Virkkunen menyampaikan, "Ini bukan tentang mundur dari aturan. Ini tentang memastikan perangkat pendukung seperti standar, spesifikasi, dan pedoman tersedia sebelum aturan berisiko tinggi diterapkan," yang diterjemahkan menjadi Ini bukan tentang mundur dari aturan. Ini tentang memastikan perangkat pendukung seperti standar, spesifikasi, dan pedoman tersedia sebelum aturan berisiko tinggi diterapkan.
UU AI Uni Eropa menetapkan kewajiban ketat bagi sistem AI berisiko tinggi di sektor penting seperti infrastruktur, ketenagakerjaan, pendidikan, dan penegakan hukum.
Dengan jadwal baru, aturan berisiko tinggi ini baru akan berlaku penuh pada akhir 2027, sekitar satu tahun lebih lambat dari rencana awal.
Menurut laporan media, sejak UU AI disahkan, sejumlah perusahaan teknologi besar dari AS dan Eropa melobi Brussel untuk melonggarkan ketentuan, sementara Amerika Serikat menyampaikan kekhawatiran soal inovasi lintas batas dan pelatihan AI.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Aditya Yohan






