Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

China Sambut Penangguhan Perintah Belanda terhadap Nexperia, Dorong Penyelesaian Sengketa Semikonduktor

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

China Sambut Penangguhan Perintah Belanda terhadap Nexperia, Dorong Penyelesaian Sengketa Semikonduktor
Foto: (Sumber : Ilustrasi - Chip semikonduktor yang terlihat pada papan sirkuit komputer. ANTARA/REUTERS/Florence Lo/am.)

Pantau - Pemerintah China menyatakan menyambut baik langkah Belanda yang menangguhkan perintah administratif terhadap produsen semikonduktor Nexperia, anak perusahaan dari perusahaan China, Wingtech, dalam upaya meredakan ketegangan yang memengaruhi rantai pasokan industri semikonduktor global.

Langkah Awal Menuju Penyelesaian, China Minta Komitmen Lanjutan

Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Perdagangan China pada Rabu, menanggapi hasil konsultasi antara pejabat China dan Belanda yang digelar di Beijing pada Selasa dan Rabu, 18–19 November 2025.

"Ini merupakan langkah pertama yang benar menuju penyelesaian yang tepat atas masalah tersebut," ujar juru bicara tersebut.

Dalam konsultasi tersebut, pihak Belanda menawarkan untuk menangguhkan perintah administratif yang sebelumnya dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang Ketersediaan Barang.

Meski demikian, penangguhan tersebut belum mencabut sepenuhnya perintah administratif terhadap Nexperia.

China menilai bahwa pencabutan penuh perintah itu diperlukan untuk mengatasi akar persoalan, yaitu ketidakstabilan dan kekacauan dalam rantai pasokan industri semikonduktor global.

China Desak Belanda Cabut Hambatan dan Hindari Campur Tangan Administratif

Pemerintah China menyebut bahwa keputusan Kementerian Urusan Ekonomi Belanda yang mencabut kendali Wingtech atas Nexperia merupakan hambatan utama dalam menyelesaikan sengketa tersebut.

"Sementara itu, putusan yang keliru, yang didorong oleh Kementerian Urusan Ekonomi Belanda, untuk mencabut kendali Wingtech atas Nexperia tetap menjadi hambatan utama dalam menyelesaikan masalah tersebut," tegas juru bicara.

China menekankan bahwa sumber dan tanggung jawab atas gangguan saat ini dalam rantai pasokan semikonduktor global terletak pada tindakan pemerintah Belanda.

China berharap Belanda menunjukkan kesungguhan dalam menyelesaikan masalah dengan pendekatan konstruktif.

"Dan mengajukan usulan yang benar-benar konstruktif untuk menyelesaikan masalah tersebut," lanjutnya.

Kedua belah pihak sepakat untuk menghilangkan campur tangan administratif dalam penyelesaian masalah ini.

Selain itu, mereka mendukung agar perusahaan dapat menyelesaikan sengketa secara internal melalui konsultasi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Langkah ini dinilai penting untuk melindungi hak-hak sah investor sekaligus menciptakan kondisi yang lebih stabil dan aman bagi keberlangsungan industri semikonduktor global.

Penulis :
Aditya Yohan