
PantauTekno - Sejak akhir tahun lalu hingga beberapa pekan terahkir ChatGPT masih menjadi perbincangan.
Masih banyak yang bertanya-tanya, apa itu ChatGPT? ChatGPT adalah mesin pencari atau search engine seperti Google. Boleh dikatakan mesin ini menjadi calon pesaing berat Google.
Hampir terjadi, ChatGPT sukses membuat perusahaan raksasa teknologi Google putar otak untuk merespons pesaing barunya.
Saat ini Google dikabarkan akan merilis chatbot berbasis kecerdasan buatan atau AI besutannya sendiri dengan nama Bard.
Produk terbaru ini digadang-gadang akan menjadi pesaing ChatGPT yang mendapat dukungan dari Microsoft.
Dikutip dari laman resminya, Minggu (12/2/2023), ChatGPT adalah model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI yang menggunakan pembelajaran mesin untuk menghasilkan teks mirip seperti manusia.
ChatGPT pun dilatih pada kumpulan data teks yang besar dan mampu memahami dan menanggapi berbagai topik dan pertanyaan.
Kecerdasan buatan itu dapat digunakan untuk berbagai tugas seperti terjemahan bahasa, menjawab pertanyaan, dan pembuatan teks.
Tidak gentar membuat Google ketar ketir, OpenAI pun baru saja meluncurkan ChatGPT Plus, layanan berbayar ini akan memberikan pengguna memasuki akses prioritas chatbot AI.
Dengan memilih paket berlangganan ChatGPT Plus ini, pengguna akan diprioritaskan saat mengakses ChatGPT ketika banyak orang menggunakan layanan yang sama.
Tak hanya itu, pengguna juga mendapat waktu respons yang lebih cepat serta akses prioritas ke fitur dan peningkatan layanan baru.
Saat ini, ChatGPT Plus baru tersedia di Amerika Serikat dengan biaya langganan US$20 atau sekitar Rp298.000.
Untuk bergabung, pengguna dapat mendaftar ke daftar tunggu ChatGPT Plus. Daftar tunggunya tidak sama dengan daftar tunggu yang dikirim OpenAI untuk ChatGPT Professional pada awal Januari lalu.
Nantinya, perusahaan akan mulai mengundang orang dari daftar tunggu tersebut dalam beberapa pekan mendatang. "Ada juga daftar tunggu terpisah untuk penawaran lain yang rencananya akan diluncurkan OpenAI khusus untuk pengembang yang disebut ChatGPT API," kata OpenAI dalam keterangannya.
Masih banyak yang bertanya-tanya, apa itu ChatGPT? ChatGPT adalah mesin pencari atau search engine seperti Google. Boleh dikatakan mesin ini menjadi calon pesaing berat Google.
Hampir terjadi, ChatGPT sukses membuat perusahaan raksasa teknologi Google putar otak untuk merespons pesaing barunya.
Saat ini Google dikabarkan akan merilis chatbot berbasis kecerdasan buatan atau AI besutannya sendiri dengan nama Bard.
Produk terbaru ini digadang-gadang akan menjadi pesaing ChatGPT yang mendapat dukungan dari Microsoft.
Apa itu ChatGPT?
Dikutip dari laman resminya, Minggu (12/2/2023), ChatGPT adalah model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI yang menggunakan pembelajaran mesin untuk menghasilkan teks mirip seperti manusia.
ChatGPT pun dilatih pada kumpulan data teks yang besar dan mampu memahami dan menanggapi berbagai topik dan pertanyaan.
Kecerdasan buatan itu dapat digunakan untuk berbagai tugas seperti terjemahan bahasa, menjawab pertanyaan, dan pembuatan teks.
Tidak gentar membuat Google ketar ketir, OpenAI pun baru saja meluncurkan ChatGPT Plus, layanan berbayar ini akan memberikan pengguna memasuki akses prioritas chatbot AI.
Dengan memilih paket berlangganan ChatGPT Plus ini, pengguna akan diprioritaskan saat mengakses ChatGPT ketika banyak orang menggunakan layanan yang sama.
Tak hanya itu, pengguna juga mendapat waktu respons yang lebih cepat serta akses prioritas ke fitur dan peningkatan layanan baru.
Saat ini, ChatGPT Plus baru tersedia di Amerika Serikat dengan biaya langganan US$20 atau sekitar Rp298.000.
Untuk bergabung, pengguna dapat mendaftar ke daftar tunggu ChatGPT Plus. Daftar tunggunya tidak sama dengan daftar tunggu yang dikirim OpenAI untuk ChatGPT Professional pada awal Januari lalu.
Nantinya, perusahaan akan mulai mengundang orang dari daftar tunggu tersebut dalam beberapa pekan mendatang. "Ada juga daftar tunggu terpisah untuk penawaran lain yang rencananya akan diluncurkan OpenAI khusus untuk pengembang yang disebut ChatGPT API," kata OpenAI dalam keterangannya.
- Penulis :
- Fadly Zikry