
Pantau - Banyak analis riset pasar mengatakan bahwa AI berpotensi membawa banyak perubahan positif dalam masyarakat, termasuk peningkatan produktivitas, peningkatan layanan kesehatan, dan peningkatan akses terhadap pendidikan.
Namun meskipun begitu, sebagian besar mereka yang bekerja di bidang pekerjaan tertentu berpendapat bahwa AI dan robotika adalah kekuatan yang mengganggu karena berpotensi mengambil alih pekerjaan mereka.
Tak dapat dipungkiri bahwa AI dapat menciptakan banyak pekerjaan baru dan membantu memecahkan masalah kompleks serta menjadikan kehidupan kita sehari-hari lebih mudah dan nyaman.
Lantas bagaimana AI memengaruhi masa depan pekerjaan?
Institut global McKinsey seperti dilansir laman resmi Nexford University menyatakan bahwa pada tahun 2030, simulasi rata-rata menunjukkan bahwa sekitar 70% perusahaan telah menerapkan revolusi AI dan mengadopsi setidaknya satu jenis teknologi AI.
Selain itu, Forbes mengatakan bahwa masa depan AI menghadirkan kemungkinan dan penerapan tanpa batas yang akan sangat membantu menyederhanakan hidup kita. Hal ini akan membantu membentuk masa depan dan nasib umat manusia secara positif.
Bernard Marr & Co juga mengatakan bahwa dampak transformatif dari AI pada masyarakat akan memiliki implikasi ekonomi, hukum, politik dan peraturan yang luas pada semua jenis pekerjaan dan industri yang kita miliki.
Baca juga:
Peran AI (Artificial Intelligence) dalam Keamanan Data
Inilah Beragam Peran AI dalam Bisnis, Salah Satunya Sebagai Pembuat Konten
Sisi positifnya, AI dapat membantu dalam peningkatan produktivitas, peningkatan layanan kesehatan, dan peningkatan akses terhadap pendidikan. Teknologi yang didukung AI juga dapat membantu memecahkan masalah kompleks dan membuat kehidupan kita sehari-hari lebih mudah.
Menurut laporan bank investasi Goldman Sachs, AI dapat menggantikan 300 juta pekerjaan paruh waktu. Hal ini dapat menggantikan seperempat tugas pekerjaan di AS dan Eropa, namun juga dapat berarti adanya lapangan kerja baru dan peningkatan produktivitas. Dan hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan total nilai tahunan barang dan jasa yang diproduksi secara global sebesar 7%. Laporan tersebut juga memperkirakan dua pertiga pekerjaan di AS dan Eropa “terkena otomatisasi AI pada tingkat tertentu,” dan sekitar seperempat dari seluruh pekerjaan dapat dilakukan sepenuhnya oleh AI.
Forbes juga mengatakan bahwa menurut laporan MIT dan Universitas Boston, AI akan menggantikan sebanyak dua juta pekerja manufaktur pada tahun 2025.
Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey Global Institute melaporkan bahwa pada tahun 2030, setidaknya 14% karyawan di seluruh dunia perlu mengubah karier mereka karena kemajuan digitalisasi, robotika, dan AI.
Adapun profesi yang paling mungkin digantikan oleh AI adalah sebagai berikut:
1. Layanan pelanggan atau Customer Service
2. Resepsionis
3. Akuntan/Pembukuan
4. Marketing
5. Penelitian dan analisis
6. Pekerjaan media (penulis, jurnalis, pembuat konten)
7. Desain grafis
8. Akuntan
9. Profesi Teknologi (Coding, Computer Programmer, Software Engineer, Data Analis)
10. Trader
Sementara itu, berikut adalah profesi yang tidak akan tergantikan oleh AI:
1. Guru
2. Pengacara dan hakim
3. Direktur, Manajer dan CEO
4. Manajer SDM
5. Psikolog dan Psikiater
6. Ahli Bedah
7. Analis Sistem Komputer
8. Seniman dan penulis
- Penulis :
- Latisha Asharani