
Pantau.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) melakukan penyesuaian produksi batu bara akibat pandemi COVID-19. Perusahaan tambang pelat merah ini memproyeksikan produksi sebesar 25 juta sampai Desember 2020.
Direktur Keuangan Bukit Asam, Mega Satria, mengatakan alasan penyesuaian produksi batu bara dilatarbelakangi terjadinya penurunan permintaan batu bara, baik pasar ekspor maupun domestik.
"Kami pahami bahwa di kuartal II kemarin beberapa negara melakukan lockdown sehingga memberikan dampak permintaan batu bara. Demikian untuk pasar domestik yang diserap grup PLN," ujar Satria dalam Public Expose Live, Kamis (27/8/2020).
Baca juga: Luar Biasa! PT Bukit Asam Cetak Rekor Rasio Dividen Terbesar
Dengan penyesuaian produksi atau penjualan batu bara di tahun ini, PTBA akan berupaya melakukan berbagai efisiensi dan ekspansi pasar baru. "Ini dapat mengurangi dampak terhadap penurunan harga batu bara sehingga kinerja keuangan PTBA masih dapat terjaga dengan baik," kata dia.
Sementara itu, terkait belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan, Satria menyampaikan bahwa capex tahun ini kurang lebih sebesar Rp2,5 triliun dan sebagian besar terkait dengan investasi PLTU Sumsel 8.
"Bahwa kita terus melakukan setoran modal sesuai dengan progress pembangunan PLTU Sumsel 8 dan sebagian tentunya untuk beberapa investasi rutin yang ada di PTBA," pungkasnya.
Baca juga: PT Bukit Asam Bagikan Dividen Rp3,65 triliun ke Pemegang Saham
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta