Pantau - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membeberkan peran Kompol Chuck Putranto yaitu merusak hingga menghilangkan CCTV terkait obstruction of justice atau menghambat penyidikan kasus Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Perannya BW (Kompol Baiquni Wibowo) sama dengan Pak CP (Kompol Chuck Putranto), aktif untuk mengambil CCTV, menghilangkan CCTV, itu yang paling berat," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).
Dedi menyebut bahw aperan tersebut diyakini cukup mengganggu proses penyidikan timsus Polri dalam menuntaskan kasus tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
"Sehingga proses penyidikan awal itu agak terganggu," katanya.
"Menghancurkan, menghilangkan, mengambil CCTV," sambungnya.
Dedi sebelumnya mengungkapkan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Chuck Putranto (CP) lantaran terlibat dalam obstruction of justice kasus Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
“Pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri telah diputuskan oleh komisi sidang KKEP,” kata Dedi kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
Sementara itu, lanjut Dedi, yang bersangkutan mengajukan banding atas sanksi yang telah dijatuhkan KKEP. Dedi menyatakan bahwa permohonan banding merupakan hak Kompol CP.
“Itu merupakan hak yang bersangkutan, tapi proses tetap berjalan khusus untuk sidang banding nantinya akan disiapkan oleh Komisi Banding,” jelas Dedi.
Tak hanya CP, Dedi juga memutuskan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) terhadap Kompol Baiquni.
“Pemberhentian tidak dengan hormat dari anggota kepolisian,” kata Dedi.
Dedi mengatakan, Kompol Baiquni melakukan pelanggaran sebagai perbuatan tercela, ia dipatsuskan selama 23 hari.
“Berikutnya, sanksi administrasi berupa penempatan khusus selama 23 hari. Di patsusnya, di provos,” ucap Dedi.
"Perannya BW (Kompol Baiquni Wibowo) sama dengan Pak CP (Kompol Chuck Putranto), aktif untuk mengambil CCTV, menghilangkan CCTV, itu yang paling berat," kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (3/9/2022).
Dedi menyebut bahw aperan tersebut diyakini cukup mengganggu proses penyidikan timsus Polri dalam menuntaskan kasus tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
"Sehingga proses penyidikan awal itu agak terganggu," katanya.
"Menghancurkan, menghilangkan, mengambil CCTV," sambungnya.
Dedi sebelumnya mengungkapkan Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Chuck Putranto (CP) lantaran terlibat dalam obstruction of justice kasus Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.
“Pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri telah diputuskan oleh komisi sidang KKEP,” kata Dedi kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
Sementara itu, lanjut Dedi, yang bersangkutan mengajukan banding atas sanksi yang telah dijatuhkan KKEP. Dedi menyatakan bahwa permohonan banding merupakan hak Kompol CP.
“Itu merupakan hak yang bersangkutan, tapi proses tetap berjalan khusus untuk sidang banding nantinya akan disiapkan oleh Komisi Banding,” jelas Dedi.
Tak hanya CP, Dedi juga memutuskan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) terhadap Kompol Baiquni.
“Pemberhentian tidak dengan hormat dari anggota kepolisian,” kata Dedi.
Dedi mengatakan, Kompol Baiquni melakukan pelanggaran sebagai perbuatan tercela, ia dipatsuskan selama 23 hari.
“Berikutnya, sanksi administrasi berupa penempatan khusus selama 23 hari. Di patsusnya, di provos,” ucap Dedi.
- Penulis :
- khaliedmalvino
