
Pantau - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas merespons pernyataan Din Syamsuddin yang menginginkan adanya 'darah segar' di struktur PP Muhammadiyah.
Menurut Anwar, keberadaan 'darah segar' atau kader muda di PP Muhammadiyah pasti akan terjadi.
"Tentang perlunya 'darah segar' yang bisa masuk ke dalam jajaran kepengurusan PP Muhammadiyah masa depan seperti yang diinginkan Din Syamsuddin sudah jelas dan pasti akan terjadi," kata Anwar dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Muktamar ke-48 Muhammadiyah Dilakukan Secara Hybrid November Mendatang
Anwar mengungkapkan, kepemimpinan PP Muhammadiyah saat ini ada kekosongan dalam jumlah personel. Pasalnya, terdapat tiga orang dari pengurusnya sudah meninggal dunia namun belum ada penggantian.
"Ketiga orang pengurus yang meninggal dunia itu, yakni Yunahar Ilyas, Bahtiar Efendi dan Suyatno yang belum ada penggantinya," lanjutnya.
Ia menilai, peserta Muktamar Muhammadiyah harus memikirkan apa yang dikerjakan untuk lima tahun ke depan. Terlebih lagi, lanjutnya, berbagai tantangan yang dihadapi umat bangsa dan negara akan semakin berat.
Baca Juga: Abdul Mu’ti Ingin Muktamar 48 Muhammadiyah Bebas dari Money Politic
"Kalau hal- hal ini tidak diantisipasi oleh Muhammadiyah, maka tentu tidak mustahil Muhammadiyah akan tergilas," kata dia.
Terkait hal itu, Anwar berpendapat, corak kepemimpinan Muhammadiyah masa depan harus mendukung bagi terbentuknya sebuah kepemimpinan kolektif kolegial.
Kepemimpinan kolektif itu, lanjutnya, di mana segala masalah dihadapi secara bersama dengan musyawarah mufakat.
"Sehingga kemajuan Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi akan bisa di akselerasi," kata Anwar.
Menurut Anwar, keberadaan 'darah segar' atau kader muda di PP Muhammadiyah pasti akan terjadi.
"Tentang perlunya 'darah segar' yang bisa masuk ke dalam jajaran kepengurusan PP Muhammadiyah masa depan seperti yang diinginkan Din Syamsuddin sudah jelas dan pasti akan terjadi," kata Anwar dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Muktamar ke-48 Muhammadiyah Dilakukan Secara Hybrid November Mendatang
Anwar mengungkapkan, kepemimpinan PP Muhammadiyah saat ini ada kekosongan dalam jumlah personel. Pasalnya, terdapat tiga orang dari pengurusnya sudah meninggal dunia namun belum ada penggantian.
"Ketiga orang pengurus yang meninggal dunia itu, yakni Yunahar Ilyas, Bahtiar Efendi dan Suyatno yang belum ada penggantinya," lanjutnya.
Ia menilai, peserta Muktamar Muhammadiyah harus memikirkan apa yang dikerjakan untuk lima tahun ke depan. Terlebih lagi, lanjutnya, berbagai tantangan yang dihadapi umat bangsa dan negara akan semakin berat.
Baca Juga: Abdul Mu’ti Ingin Muktamar 48 Muhammadiyah Bebas dari Money Politic
"Kalau hal- hal ini tidak diantisipasi oleh Muhammadiyah, maka tentu tidak mustahil Muhammadiyah akan tergilas," kata dia.
Terkait hal itu, Anwar berpendapat, corak kepemimpinan Muhammadiyah masa depan harus mendukung bagi terbentuknya sebuah kepemimpinan kolektif kolegial.
Kepemimpinan kolektif itu, lanjutnya, di mana segala masalah dihadapi secara bersama dengan musyawarah mufakat.
"Sehingga kemajuan Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi akan bisa di akselerasi," kata Anwar.
- Penulis :
- Aditya Andreas