Pantau.com - Seorang dokter militer Thailand dilaporkan memberikan vaksin COVID-19 palsu kepada tentara penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan. Dokter militer itu diketahui menyuntikkan air, bukan vaksin kepada pasukan.
Dilansir dari The Strait Times, Rabu (3/3/2021), Komandan Chalermpol Srisawat mengungkapkan bahwa dokter militer itu telah menyuntikkan vaksin palsu kepada 273 tentara. Bahkan, setiap pasukan ditagih pembayaran sekitar USD20.
Baca juga: Polisi Thailand Tuntut Dua Siswa SMA Usai Ikut Demonstrasi
Kebohongan itu terungkap dari seorang prajurit yang curiga melihat botol vaksin yang digunakan tidak berlabel. Ia kemudian melapor kepada atasannya, dan menemukan bahwa botol itu berisi air biasa.
Menanggapi hal itu, perwakilan medis PBB meminta pejabat Angkatan Darat Thailand untuk mengirim dokter itu kembali ke Thailand. Dokter tersebut akhirnya kembali ke Thailand, namun melarikan diri dari tugas. Akhirnya pihak militer Thailand memecat dan mencabut izin medisnya.
Oknum dokter militer itu dilaporkan masih dalam pelarian, sementara keluarga mengatakan dokter itu belum kembali ke rumah.
Baca juga: Thailand Keluarkan Izin Darurat untuk Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Jenderal Chalermpol menegaskan bahwa insiden tersebut tidak akan mempengaruhi kepercayaan PBB terhadap militer Thailand. Penipuan vaksin tersebut terungkap dari laporan Transparency International berjudul, 'Tantangan Vaksin COVID-19 yang Tak Terucapkan-Distribusi dan Korupsi'.
Dalam laporan tersebut, oknum dokter militer itu diketahui bertugas di rumah sakit lapangan di Sudan Selatan dari Desember 2019 hingga Desember 2020. Ia diskors dari tunggu sambil menunggu penyelidikan atas tuduhan penipuan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi
