billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Singgung Good Looking Menag, Fahri Hamzah Bicara Rasulullah SAW

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Singgung Good Looking Menag, Fahri Hamzah Bicara Rasulullah SAW

Pantau.com - Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi menimbulkan kontroversi yang berujung polemik. Pasalnya, Menag mengatakan bahwa paham radikalisme menyusupi instansi pemerintah lewat orang berwajah rupawan alias good looking, pandai bahasa Arab, dan hafal Al-Quran.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menag di acara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi yang mengusung topik 'ASN No Radikalisasi'.

Pernyataan Menag itu menimbulkan kritik pedas dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah. Dalam akun Twitter pribadi miliknya, Fahri mencuit kalimat satire, di mana ia menyebut Rasulullah SAW hingga Nabi Ibrahim merupakan pemuda cerdas yang memiliki wajah rupawan alias good looking.

Baca juga: Nurhasan PKS Soal Radikalisme: Menteri Agama Gagal Paham, Ini Gegabah!

"Argumen pikiran melawan kekuasaan kita dengar dalam sejarah Pemuda Ibrahim di depan Raja Namrudz. Ibrahim adalah pemuda #GoodLooking yang cerdas mempertanyakan tradisi menyembah berhala. Secara monumental agama-agama samawi (yahudi, nasrani dan Islam) menyebutnya “bapak monotheisme”," ujar Fahri dalam akun Twitternya @Fahrihamzah, yang dikutip Pantau.com, Rabu (9/9/2020).

Fahri juga mengatakan Nabi Muhammad SAW merupakan seorang pemuda good looking yang cerdas. Nabi Muhammad SAW datang dengan ide Islam yang segar di tengah zaman kejahiliahan. Namun, ia bercerita bahwa saat itu banyak kaum 'mapan' mencoba menghentikan Rasulullah dengan kekuasaannya.

"Nabi Muhammad SAW, seorang pemuda yang #GoodLooking datang dengan ide “Islam” yang segar di tengah gersang kejahiliahan. Banyak orang tertarik tapi kaum “mapan” mencoba mematikannya dengan kekuasaan bahkan rencana pembunuhan dilakukan dan juga perang," ujar Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu.

Baca juga: Menag Fachrul: Penceramah Tak Bersetifikat Tidak akan Dilarang

Fahri juga mengatakan bahwa ide Islam yang dibawa Rasulullah SAW sampai sekarang menjadi agama yang terus berkembang, termasuk di Indonesia yang menjadi negara pemeluk Islam terbesar di dunia. "Ini karena ide, kalau benar ia tidak bisa dilawan. Kebenaran ide hanya bisa dilawan dengan membuktikannya salah!"

Ia juga menyinggung apa yang terjadi dengan ide komunisme yang mulai hilang di dunia. Kata Fahri, ide komunisme mulai hilang bukan karena diperangi tetapi karena tidak benar. Karena ide tersebut salah. Di akhir utasnya, Fahri menyampaikan bahwa ia menulis cuitan tersebut agar kaum intelektual di samping Menag mulai mengeja kembali demokrasi negara ini.

"Saya Mohon maaf menulis soal-soal elementer ini. Coretan kecil ini saya buat agar kaum intelektual di samping pak menteri agama mulai mengeja kembali, alif ba ta dari demokrasi kita. Takkan sulit jika kita mau," pungkas Fahri.

Penulis :
Noor Pratiwi