
Pantau.com - Pentagon menegaskan telah mengutus dua kapal angkatan laut melalui Selat Taiwan, yang menjadi operasi kedua di tahun ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negari Cina Hua Chunying menyatakan keprihatinan serius atas Angkatan Laut AS karena mengirm dua kapal perang melalui selat Taiwan pada Senin (22 Oktober 2018).
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, mereka sadar bahwa ini adalah operasi rutin dan tentara Taiwan diperintahkan untuk mempertahankan keamanan laut dan udara guna memastikan kestabilan dan kedamaian regional.
Baca juga: Menentang Perdagangan Senjata, Menteri di Australia Terima Ancaman Pemerkosaan
Juru bicara Pentagon Kolonel Rob Manning menegaskan, misil USS Curtis Wilnur dan misil USS Antiteam dilakukan saat transit di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, seperti dilansir Sputnik, Jumat (23/10/2018).
Ia menjelaskan, transit sebagai komitmen Amerika Serikat untuk bebas dan terbuka untuk Indo-Pasifik, dan berjanji bahwa Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana saja sesuai dengan hukum internasional.
Manning juga menyebutkan, AS mempertahankan koordinasi dan hubungan dengan bangsa-bangsa yang sesuai. Transit dilakukan bukan bertujuan untuk meningkatkan ketegangan di Selat Taiwan.
Baca juga: Mundur dari Penjanjian Nuklir INF dengan Rusia, AS Terima Kecaman Presiden Prancis
Sebelumnya, Beijing menyatakan keprihatianannya atas kehadiran dua kapal perang AS di pelabuhan Kaohsiung, Taiwan dan mendesak Washington dan Taipei untuk mengakhiri semua kontak militer.
AS dan negara lainnya, tidak mengakui Taiwan sebagai bangsa yang berdaulat dan resmi menjadi kebijakan bagian One China. Namun, Washington telah berhubungan secara tidak resmi dengan pemerintahan Taiwan meskipun melanggar hubungan diplomatik dengan Taipei tahun 1979.
- Penulis :
- Noor Pratiwi