
Pantau.com - Perusahaan Decacorn, Gojek sudah memulai ekspansinya di beberapa negara di Asia Tenggara.
Founder dan CEO Gojek, Nadiem Makarim mengatakan, jarang perusahaan asal Indonesia nya bersaing langsung dengan pemain yang telah lama berada di negara tersebut.
"Sekarang Gojek sudah merambah ke Vietnam, Singapura, Thailand bentar lagi Filipina. Ini lebih besar dari ekspansi negara tapi kebanggaan negara. Jarang sekali brand ke luar bersaing jadi no 1 dan 2 di negara lain," ungkapnya saat peluncuran logo baru di kantor Gojek, di kawasan Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).
Baca juga: Tak Ada Lagi Motor Hijau, Gojek Ganti Logo Jadi Solve
Terutama kata dia, layanan ojek yang dinilai menjadi simbol di panggung dunia. Ia juga memfokuskan ekspansi berikutnya yakni layanan inklusi keuangan atau Go-Pay. "Go-Pay dan layanan inklusi keuangan bakal jadi revolusi berikutnya," katanya.
"Misi ini enggak stop di Indonesia, melalui negara ini belajar banyak gimana aplikasi kita majukan ide pergerakan berinovasi di RI. Kita lihat apa ini bisa diaplikasikan ke negara-negara tetangga," terangnya.
Nadiem juga mengklaim keberadaan Gojek di pasar Asia disambut baik oleh konsumen juga mitra. Hal ini kata dia, terlihat dari tingginya jumlah mitra dan konsumen yang menggunakan layanannya.
Baca juga: Diet Plastik Mulai Menjalar ke Layanan Ojek Online?
"Kita luncurkan Go-Viet di Vietnam, Get di thailand dan Singapura. Dari Indonesia buktinya sangat cepat dengan adanya ketetarikan negara itu atas solusi kami," katanya.
"Mereka bosen ketika pemain cuma 1 mereka butuh pilihan, jadi pas launch mereka terima dengan baik. Itu juga sangat cepat sekali kami capai 1 juta order dalam 7 bulan sekitar Agustus 2015, ketika luncurkan di Vietnam kurang dari 2 bulan 1 juta order, Singapura masih berkembang baru satu layanan Gocar pertumbuhan pesat 1 juta order dalam 3 bulan," imbuhnya.
- Penulis :
- Nani Suherni