HOME  ⁄  Internasional

Boom! Seorang Wanita Melakukan Bom Bunuh Diri di Tunisia

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Boom! Seorang Wanita Melakukan Bom Bunuh Diri di Tunisia

Pantau.com - Seorang wanita berusia 30 tahun meledakkan dirinya di pusat Kota Tunisia yang menyebabkan sembilan orang termasuk delapan personel kepolisian pada Senin (29 Oktober 2018).

kementerian Dalam Negeri Tunisia menyebutkan tindakan tersebut sebagai ledakan teroris.

Pertumbuhan ekonomi Tunia bergantung pada sektor pariwisata, berada dalam keadaan darurat sejak November 2015, namun keamanan wilayah tersebut membaik sejak serangkaian serangan militan menyasar para turis yang menyebabkan sektor pariwisata runtuh tiga tahun lalu.

Saksi mata mengatakan, ledakan terjadi pada Senin di Jalan Raya Habib Bourguiba, Tunisia Tengah. Polisi kemudian menutup kawasan dekat Teater Kotapraja yang terkenal dan kedutaan besar Perancis.

"Saya berada di depan teater itu dan mendengar ledakan keras," kata saksi mata Mohammed Ekbal bin Rajib kepada Reuters.

Baca juga: Dua Kapal Tabrakan di Mediterania, Tumpahan Bahan Bakar 'Nodai' Laut

Sejumlah ambulan dikerahkan ke lokasi kejadian. Sementara itu, toko-toko di salah satu jalan tersibuk di Tunisia itu ditutup.

Pelaku bom bunuh diri diketahui tidak memiliki latar belakang miliatan, kata Kementerian. Media setempat mengatakan wanita tersebut bernama Mouna yang memiliki gelar sarjana perguruan tinggi dengan jurusan bahasa Inggris yang berasal dari kawasan pesisir Mahdia.

Sumber keamanan mengatakan, tidak ada warga negara asing dalam korban luka-luka tersebut.

Pada tahun 2015, 21 orang tewas dalam pengepungan sandera di museum nasional The Bardo di Tunisia, dan seorang pria bersenjata menewaskan 38 orang di pantai Rsor. Tahun 2016, para militan menguasai Kota Ben Guerdane dekat perbatasan Libya.

Sejak saat itu, tidak ada serangan sejenis, namun ekonomi Tunisia terkendala dan pihak berwenang mencemaskan kehadiran para militan di Libya.

Baca juga: Jaringan Al-Qaeda Serang Satuan Patroli Pengawal Nasional Tunisia, 9 Orang Tewas

Tunisia merupakan salah satu dari sedikit negara demokrasi di Afrika, dan menjadi satu-satunya negara yang membuang kediktatoran yang tengah berlangsunhg dalam Musim Semi Arab tanpa mimicu kekerasan skala besar atau perang saudara.

Sejak saat itu, Tunisia beralih ke sistem demokrasi. Namun, pergolakan terjadi oleh serangan militan yang membuat takut wisata dan investor dan memperburuk krisis ekonomi akibat defisit kronis.

Sebanyak 3.000 warga Tunisia bergabung dengan IS dan kelompok jihad lain di Irak, Suriah, dan Libya. Sementaran itu, terlihat peningkatan pengangguran dalam beberapa tahun di wilayah tengah dan selatan negara tersebut.

Penulis :
Noor Pratiwi