
Pantau.com - Seorang wanita Suriah bercerita bagaimana putranya ditangkap dan dibunuh oleh teroris karena melakukan eksperimen teknologi. Dia adalah Um Muhannad dari As-Suwayda, Suriah Selatan yang dibebaskan oleh teroris sebulan yang lalu.
Bersama dengan tawanan lainnya yang dibebaskan, dia disambut oleh seluruh kota. Dia telah menghabiskan tiga bulan ditahan, ia mengaku tak mendengar apa-apa tentang putranya yang berumur 19 tahun yang juga ikut ditangkap. Sekembalinya ke rumah, dia mengetahui bahwa para teroris telah mengeksekusinya.
“Kami tidak benar-benar khawatir ketika dia ditangkap. Mereka memberi tahu kami bahwa mereka akan menanyainya dan kemudian dia bebas. Lalu saya ditangkap. Saya telah memikirkan Muhannad selama tiga bulan penangkapan saya," kata Um Muhannad, dikutip dari Sputnik, Jumat (30/11/2018).
Baca juga: Perundingan Damai Suriah ke 11 Berlangsung di Kazakhstan
"Saya sangat khawatir karena saya tidak dapat berhubungan dengan keluarga saya, tetapi saya tidak mengharapkan kabar buruk semacam itu. Ini sangat sulit."
Muhannad Zukan belajar di Institute of Applied Sciences, dia juga seorang peneliti. Dia tidak ada hubungannya dengan pemerintah atau tentara. Menurut wanita itu, putranya telah dibunuh karena melakukan uji coba teknologi.
Baca juga: Turki: Pemerintah Suriah Adakan Pertukaran Tawanan dengan Pemberontak
Ayah Muhannad mengatakan, berita tentang eksekusi putranya bak sebuah bom yang mengejutkan.
"Ini adalah kesedihan seluruh keluarga. Para pejuang telah membunuh banyak ilmuwan dan orang-orang dari pekerjaan yang dihormati dan diperlukan. Mereka menghancurkan krim hasil panen Suriah," paparnya.
"Setelah semua, negara kita telah dan harus berada di garis depan inovasi dan kualitas hidup. Kami memiliki begitu banyak orang yang terdidik."
- Penulis :
- Widji Ananta