Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Dukung Perjanjian Gencatan Senjata, Warga Israel Desak Netanyahu Mundur

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Dukung Perjanjian Gencatan Senjata, Warga Israel Desak Netanyahu Mundur

Pantau.com - Ratusan warga Israel melakukan aksi protes di Tel Aviv pada Kamis (15 November 2018), untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena kesepakatan gencatan senjata dengan faksi-faksi Palestina yang bermarkas di Gaza.

Sekitar 400 demonstran dari pemukiman Yahudi di sekitar Gaza melakukan aksi perotes terhadap Netanyahu dengan memblokir lalu lintas di salah satu jalan utama di pusat Kota Tel Aviv, seperti dilansir Anadolu, Jumat (16/11/2018).

Pengunjuk rasa mengecam keputusan Netanyahu yang menyetujui perjanjian gencatan senjata dan menuduhnya gagal dalam memimpin negara. Mereka juga mengatakan pemerintahan Netanyahu tidak memberikan keamanan yang cukup bagi permukiman Yahudi di selatan Israel.

Baca juga: Gencatan Senjata Meningkat, Warga Israel Protes Lemahnya Keamanan Negara

Dalam demonstrasi pengunjuk menuliskan pesan dalam spanduk yang mengatakan 'warga selatan tidak akan diam lagi'. Mereka meneriakan slogan yang menuntut mundurnya perdana menteri.

"Kami membayar pemerintah untuk memecahkan masalah. Kami ingin orang-orang ini melakukan pekerjaan mereka," kata pengunuuk rasa Adele Raemer.

Selain di Tel Aviv, warga Israel lainnya juga melakukan aksi demonstrasi di luar Knesset di Yerusalem yang menyerukan Netanyahu untuk mundur.

Ketegangan di Jalur Gaza dipicu oleh peristiwa penyelinapan oleh pasukan Israel dengn mobil sipil. Aksi tersebut diketahui oleh pasukan Hamas yang berusaha menghadang mereka dan mengakibatkan bentrokan yang menewaskan tujuh orang Palestina dan satu tentara Israel. Ketegangan di Gaza juga memanas setelah perlawanan dari dua kubu yang terus menurus dilakukan. 

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Avidgor Liberman mengumumkan mundur dari jabatannya pada sebuah konferensi pers usai melakukan pertemuan dengan anggota dewan Partai Beiteinu Yisrael, Kamis (15 November 2018).

Baca juga: Hamas: Mundurnya Menhan Israel Merupakan Kemenangan Politik Gaza

Penulis :
Noor Pratiwi