
Pantau.com - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon mengaku pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi debat capres-cawapres Pilpres 2019.
Menurutnya, paslon nomor urut 02 akan lebih banyak menekankan janji politik Joko Widodo saat menjadi presiden.
"Kita akan inventarisasi tentu saya kira akan lebih mudah. Karena kalau kita dari janji politik pemerintahan sekarang dengan apa yang terealisasi kan mudah kita match. Mana yang terealisasi, mana yang tidak mana yang kontradiksi saya kira terlalu mudah untuk meng-counter segala sesuatunya," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (21/12/2018).
Baca juga: PKB Benarkan Ma'ruf Amin Berperan Halau Serangan Isu Agama ke Jokowi
Untuk diketahui debat pertama akan ada beberapa tema yang akan diperdebatkan oleh pasangan capres-cawapres yakni mengenai hukum, korupsi, dan terorisme. Fadli mengatakan tak ada yang menjadi masalah dari tema tersebut.
"Pertama masalah korupsi masih menjadi masalah kita semua. Kedua, kita tahu di era pemerintahan yang sekarang ini kita tidak berhasil memberantas korupsi. Bahkan kita termasuk tetap marak dan dari sisi persepsi indeks korupsi tetap kita berada di jajaran negara-negara yang tidak terlalu banyak berubah. Jadi menurut saya ini tema yang aktual," tuturnya.
Baca juga: Optimalisasi PDIP Kampanyekan Jokowi-Ma'ruf di Lumbung Suara Gerindra
Sementara mengenai tema terorisme, Fadli mengatakan bahwa persoalan terorisme tidak terlalu menjadi ancaman di Indonesia. Menurutnya, yang terpenting masalah kesejahteraan.
"Begitu ada kesejahteraan masyarakat adil makmur saya kira tidak ada terorisme. Jadi tidak seperti di negara lain jadi suatu ancaman. Tapi di Indonesia menurut saya tidak," tuturnya.
"Kita lihat saja ada perkumpulan massa yang begitu besar saja sepeti reuni 212 kemarin itu tidak ada sedikitpun tindakan anarkis bahkan teror. Itu menunjukkan bahwa isu terorisme itu bukan isu yang menjadi momok di Indonesia," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N