
Pantau.com - Huawei Technologies Co Ltd sedang mempersiapkan penurunan 40 persen hingga 60 persen pengiriman smartphone internasional. Hal ini disampaikan laporan Bloomberg yang dikutip Reuters.
Perusahaan teknologi China sedang mencari opsi yang mencakup menarik model terbaru dari smartphone luar negerinya, Honor 20, menurut artikel tersebut.
Salah satu sumber mengatakan, perangkat itu akan mulai dijual di beberapa bagian Eropa, termasuk Inggris dan Prancis, pada 21 Juni, kata laporan itu. Eksekutif akan memantau peluncuran dan dapat memotong pengiriman jika penjualannya buruk.
Baca juga: India Bakal Izinkan Teknologi 5G Huawei, Asalkan...
Manajer pemasaran dan penjualan di raksasa teknologi itu secara internal mengharapkan penurunan volume di mana saja antara 40 juta hingga 60 juta smartphone tahun ini, kata laporan itu.
Untuk mengimbangi penurunan luar negeri, Huawei bertujuan untuk meraih setengah dari pasar ponsel cerdas China pada 2019, kata Bloomberg. Perusahaan tidak menanggapi permintaan Reuters yang meminta komentar.
Pemerintah AS menempatkan Huawei, perusahaan peralatan telekomunikasi terbesar di dunia, pada daftar hitam perdagangan pada Mei. Dimana daftar itu melarang pemasok AS melakukan bisnis dengannya karena apa yang Washington katakan adalah masalah keamanan nasional.
Pada saat itu, pendiri dan kepala eksekutif Huawei Ren Zhengfei mengatakan pembatasan"mungkin memperlambat, tetapi hanya sedikit pertumbuhan perusahaan.
Baca juga: Kata Trump, Ada 2 Surat Kabar Besar di AS yang Akan Gulung Tikar
Larangan serupa AS terhadap ZTE Corp di China, hampir melumpuhkan bisnis untuk saingan Huawei yang lebih kecil awal tahun lalu sebelum trotoar dicabut.
Kesengsaraan perusahaan menambah ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing. Presiden Donald Trump mengatakan keluhan A.S. terhadap Huawei dapat diselesaikan dalam kerangka kesepakatan perdagangan apa pun.
Larangan telah sedikit dilonggarkan untuk memungkinkan lisensi umum sementara yang memungkinkan Huawei membeli barang A.S.
Namun, Broadcom mengirimkan gelombang kejut melalui industri pembuatan chip global minggu lalu ketika meramalkan bahwa ketegangan perdagangan AS-China dan larangan Huawei akan meraup USD2 miliar dari penjualan tahun ini.
- Penulis :
- Nani Suherni