
Pantau.com - Sobat Pantau kalian termasuk pasangan muda yang baru menikah? terus kalian juga sama-sama menjadi pekerja? harusnya mungkin kalian jadi pasangan yang secara keuangan cukup lho.
Atau jangan-jangan kalian salah perhitungan sehingga anda selalu kehabisan uang sebelum datangnya gaji. Jangan sepelekan hal ini ya sobat Pantau, pasalnya studi yang dilakukan oleh Forum for Family and Consumer Issues, 39% pasangan bertengkar karena masalah keuangan.
Begitu pula menurut William Betcher, M.D, dan Robie Macauley, penulis buku The Seven Basic Quarrels of Marriage, mereka berpendapat bahwa masalah keuangan kerap mendominasi masalah dalam kehidupan rumah tangga.
Baca juga: Hore! UMP DKI 2019 Rp3.940.973, Begini Cara Atur Pengeluaran Anda
Karena sumber keuangan rumah tangga berasal dari 2 sumber, maka sebaiknya manajemen keuangan di rumah tangga anda dibicarakan sejak awal pernikahan. Lalu bagaimana dengan pembagiannya ya? berikut Pantau.com sajikan;
Pertama-tama, hitung semua pengeluaran keluarga, termasuk keperluan bulanan, cicilan-cicilan, tabungan, investasi, biaya transportasi dan lainnya. Total dari pengeluaran tersebut dibagi dua.
Hasilnya adalah jumlah yang harus anda dan pasangan penuhi dari penghasilan masing-masing. Catat! pembagian berdasarkan besarnya gaji, jadi hitung jumlah gaji kalian berdua.
Baca juga: Mengulik Keuntungan Bisnis Gulali, Manis Banget
Misalnya, jika gaji sobat Pantau Rp5.000.000 dan gaji pasangan Rp7.000.000, totalnya adalah Rp 12.000.000. Setelah itu, hitung persentase jatah anda dan pasangan dengan cara membagi gaji masing-masing dengan total gaji gabungan, lalu dikali 100%.
Maka persentase yang anda dapat sebesar (Rp5.000.000:Rp 13.000.000) x100%=41%, sedangkan pasangan sebesar 59%. Dari hitungan tersebut, maka dapat diketahui kalau anda harus turut berkontribusi dalam pengeluaran sebesar 41% dari pengeluaran keluarga dan sisanya adalah tanggung jawab suami.
Jika cara itu terbilang sulit, kalian bisa membagi per pos pengeluaran. Misalnya, anda yang bertanggung jawab untuk membayar cicilan rumah, listrik, dan air, sementara suami bertanggung jawab membayar cicilan kendaraan, premi asuransi, kebutuhan sehari-hari dan sebagainya
- Penulis :
- Nani Suherni