
Pantau.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memang dikenal sebagai partai yang terinspirasi dari perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat memimpin DKI Jakarta.
Namun hal itu tak lantas membuat PSI 'gelap mata', jika sosok Ahok terbukti telibat korupsi maka PSI akan menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga penegak hukum.
"(Jika Ahok terbukti bersalah) harus tetap diproses, itu poinnya dari situ kok," ujar Caleg PSI Andy Budiman kepada Pantau.com, Kamis, 1 Maret 2018.
Andy mengatakan, sikap tegas PSI tidak hanya terhadap Ahok. Namun terhadap seluruh pejabat di Indonesia yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
"Kita bahkan pengurus PSI yang terbukti korupsi yang harus di penjara, bahkan ada yang berupaya menghalang-halangi proses hukum ya harus di penjara, itu sikap dasar PSI," paparnya.
Baca juga: Usai Keluar dari Penjara, Benarkah Ahok Akan Jadi Kader PSI?
Pada awal Februari 2018 lalu, Ahok telah menjalani pemeriksaan kepolisian di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, terkait kasus reklamasi Pulau C dan D di Teluk Jakarta. Ahok diperiksa terkait kebijakan yang diambil pada masa kepemimpinannya terkait proyek reklamasi di Jakarta Utara.
Andy juga menegaskan, meski terinspirasi dari beberapa sosok seperti Tri Rismaharini (Walikota Solo), Presiden Joko Widodo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok, namun PSI akan tetap memegang teguh marwah partai untuk seluruh masyrakat Indonesia.
"PSI ini bukan dijadikan untuk siapa-siapa, untuk kita semua," terang Andy kemudian.
Sebelumnya, PSI baru saja bertemu dengan Jokowi di Istana negara, Jakarta pada Kamis,1 Maret 2018. Partai besutan Grace Natalie itu memang sudah mendeklarasikan dukungannya terhadap Joko Widodo sebagai capres 2019. Sedangkan urusan cawapres, PSI menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani