Headlines
KPK: Bupati Malang Terima Suap untuk Lunasi Utang Kampanye Pilkada

Kamis, 11 Oktober 2018 19:30
Pantau.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengungkapkan Bupati Malang periode 2010-2015 dan 2016-2021 Rendra Kresna diduga menerima suap dan gratifikasi untuk melunasi biaya kampanye Pilkada.
Rendra diduga menerima uang suap terkait penyediaan sarana dan prasarana pada Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Malang TA 2011 dan gratifikasi terkait beberapa proyek di Pemkab Malang.
"KPK sangat menyesali terjadinya praktek korupsi yang dilakukan kepala daerah, apalagi dalam kasus ini dilakukan untuk membayar utang atau pinjaman uang yang digunakan untuk kampanye pilkada," kata Saut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).
Baca juga: Umumkan Status Tersangka, KPK Jerat Bupati Malang Dua Kasus Sekaligus
Pada perkara suap, Rendra diduga menerima uang sebanyak Rp3,45 miliar dari pihak swasta Ali Murtopo. Sementara pada perkara gratifikasi diduga menerima uang sebanyak Rp3,55 miliar yang ia terima bersama pihak swasta bernama Eryk Armando Talla.
Saut mengungkapkan, Rendra bahkan telah mengumpulkan sejumlah fee proyek di Pemkab Malang sejak baru menjabat pada 2010. Hal itu ia lakukan bersama Ali Murtopo.
"Salah satu yang menjadi perhatian RK dan kawan-kawan merupakan proyek di Dinas Pendidikan Pemkab Malang yang ketika itu mendapat dana alokasi khusus bidang pendidikan tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013. Khususnya proyek pengadaan buku dan alat peraga pendidikan tingkat SD dan SMP," jelas Saut.
Baca juga: Geledah Rumah Bupati Malang, KPK Usut Dugaan Perkara Korupsi
Selanjutnya, Rendra bersama mantan tim suksesnya pada Pilkada 2010 diduga mengatur proses lelang tentang pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
Saut mengungkapkan KPK masih melakukan penyelidikan apakah uang tersebut mengalir ke pihak partai atau melibatkan anggota legislatif Pemkab Malang. Diketahui, Rendra merupakan politikus Partai NasDem.
"Kita belum menemukan apakah uang mengalir ke legislatif. Aliran dananya juga kita harus hati-hati. Kita lihat dulu nanti," kata Saut.
Share :
Terpopuler
Jum'at, 22 Februari 2019 13:48
Pantau Video: Usai Tilang Truk Cabai, Begini Nasib Dua Oknum Polisi Sekarang
Jum'at, 22 Februari 2019 11:10
Saham Nike Anjlok, Setelah Sepatu Atlet Basket Robek Saat Pertandingan
Jum'at, 22 Februari 2019 17:45
Benarkah Sakit Kepala Hingga Pegal di Tengkuk Leher Belakang Gejala Hipertensi?
Kamis, 21 Februari 2019 15:15
Ahmad Dhani Tulis Surat Soal NU, Ma'ruf Amin: Tahu Apa Dia Tentang NU!
Jum'at, 22 Februari 2019 05:00
Bro, Banyak-banyakin Push-Up Deh! Ingat Penyakit
terkini
Sabtu, 23 Februari 2019 22:25
Jersey Persija akan Gunakan Teknologi Terbaru
Sabtu, 23 Februari 2019 22:14
Terungkap! Ini Identitas Mayat Wanita Paruh Baya yang Hebohkan Jepara
Sabtu, 23 Februari 2019 21:54
Pantau Video: Begini Jadinya Jika Emak-emak Menjadi Suporter Sepakbola
Sabtu, 23 Februari 2019 21:30
Antar Indonesia ke Semifinal, Marinus Manewar Punya Misi Khusus
Sabtu, 23 Februari 2019 21:01
System message!
Terima kasih telah memberikan komentar.System message!
Anda tidak dapat memberikan komentar. Mohon login/registrasi terlebih dahulu.System message!
Mohon maaf..Gagal mengirim komentar. Mohon coba kembali nantiKomentar :